Mangupura, Bali (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Bali, mendukung rancangan "Sendai Framework for Distarter Risk Reduction" (SFDRR) untuk Tahun 2015-2030 sebagai upaya penanggulangan bencana di daerah itu.
"Penyusunan roadmap implementasi SFDRR ini diprakarsai oleh BNPB pusat merupakan langkah positif bagi dalam rancangan penyusunan pencegahan bencana," kata Kepala BPBD Kab. Badung I Nyoman Wijaya dalam acara loka karya di Badung, Kamis.
Menurut dia, upaya penanggulangan bencana merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka melaksanakan amanat UUD 1945 yang implementasinya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah bersama masyarakat.
Dalam acara loka karya yang dihadiri Direktur Pengurangan Risiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan dan Siapsiagaan BNPB Pusat Dr Raditya Jati, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali IB Tridiyana dan masyarakat pemerhati lingkungan.
"Penanggulangan bencana ini diharapkan semakin baik dan terarah, terkoordinasi dan terpadu mulai sejak penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, karena bencana datang tidak mengenal ruang dan waktu," katanya.
Nyoman Wijaya mengatakan, penangulangan bencana menjadi upaya menyeluruh dan proaktif dimulai dari pengurangan resiko bencana, tanggap darurat dan reabilitasi dan rekontruksi.
"Seperti kita ketahui geografis kabupaten Badung merupakan daerah yang tidak luput dari ancaman bencana," ujarnya.
Oleh sebab itu, melalui rancangan SFDRR ini bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Badung dalam rangka menuju pemerintahan yang tangguh bencana.
Direktorat Pengurangan Resiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan BNPB Dr Raditya Jati menambahkan kebijakan pemerintah dalam menjalankan strategi pengurangan resiko bencana di Indonesia adalah dukumen SFDRR untuk pengurangan resiko bencana.
"Ini hasil pembahasan yang telah disepakati pada 18 Maret 2015 di Sandai Jepang," ujarnya.
Ia menambahkan, BNPB Pusat mengambil lahkah-langkah yang salah satunya membangun percontohan Kabupaten Badung.
"Untuk itu Indonesia yang mempunyai peran yang penting mengantisifasi, mengelola dan mengurangi resiko bencana di Kabupaten Badung," ujarnya.(SRW)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Penyusunan roadmap implementasi SFDRR ini diprakarsai oleh BNPB pusat merupakan langkah positif bagi dalam rancangan penyusunan pencegahan bencana," kata Kepala BPBD Kab. Badung I Nyoman Wijaya dalam acara loka karya di Badung, Kamis.
Menurut dia, upaya penanggulangan bencana merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka melaksanakan amanat UUD 1945 yang implementasinya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah bersama masyarakat.
Dalam acara loka karya yang dihadiri Direktur Pengurangan Risiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan dan Siapsiagaan BNPB Pusat Dr Raditya Jati, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali IB Tridiyana dan masyarakat pemerhati lingkungan.
"Penanggulangan bencana ini diharapkan semakin baik dan terarah, terkoordinasi dan terpadu mulai sejak penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, karena bencana datang tidak mengenal ruang dan waktu," katanya.
Nyoman Wijaya mengatakan, penangulangan bencana menjadi upaya menyeluruh dan proaktif dimulai dari pengurangan resiko bencana, tanggap darurat dan reabilitasi dan rekontruksi.
"Seperti kita ketahui geografis kabupaten Badung merupakan daerah yang tidak luput dari ancaman bencana," ujarnya.
Oleh sebab itu, melalui rancangan SFDRR ini bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Badung dalam rangka menuju pemerintahan yang tangguh bencana.
Direktorat Pengurangan Resiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan BNPB Dr Raditya Jati menambahkan kebijakan pemerintah dalam menjalankan strategi pengurangan resiko bencana di Indonesia adalah dukumen SFDRR untuk pengurangan resiko bencana.
"Ini hasil pembahasan yang telah disepakati pada 18 Maret 2015 di Sandai Jepang," ujarnya.
Ia menambahkan, BNPB Pusat mengambil lahkah-langkah yang salah satunya membangun percontohan Kabupaten Badung.
"Untuk itu Indonesia yang mempunyai peran yang penting mengantisifasi, mengelola dan mengurangi resiko bencana di Kabupaten Badung," ujarnya.(SRW)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015