Denpasar (Antara Bali) - Ketua Badan Pengurus Daerah Indonesia Chef Association (ICA) Bali Komang Adi Arsana mengatakan makanan tradisional Pulau Dewata sudah banyak masuk dalam menu favorit restoran dan hotel berbintang.
"Masakan khas Bali yang cukup beragam tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali, kini sudah mampu menjadi menu favorit, baik di restoran maupun di hotel," katanya di sela acara "Competition Professional Chef" di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan perkembangan makanan Bali sangat beragam yang saat ini telah masuk ke ranah restoran dan hotel melati hingga berbintang, seperti sate lilit, betutu, gerangasem dan lainnya.
Dikatakan melalui "Competition Professional Chef" yang bertajuk "Balinese Rijstafel Cooking Competition" tersebut sebagai langkah nyata insan profesional dari asosiasi profesi yang menunjukkan kepada masyarakat, bahwa menu makanan tetap mempertahankan khasanah budaya kuliner Bali.
"Dengan kompetisi, kami mengajak semua masyarakat untuk mengenal masakan khas Bali. Sebab di Bali sendiri memiliki beragam makanan, bahkan masing-masing kabupaten dan kota memiliki ciri khas," ujarnya.
Menurut Adi Arsana, langkah tersebut berkaitan dengan kehadiran wisatawan ke Bali yang juga ingin mengetahui keberadaan kuliner khas Bali, serta melalui lomba tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi para juru masak profesional dalam membuat menu di tempat kerja mereka masing-masing,
"Disinilah profesional juru masak (chef) dapat memperlihatkan hasil olahan budaya kuliner dalam bentuk `Balinese Rijstafel Cooking Competition`, serta siap menyongsong perkembangan pariwisata dengan tetap berpegang teguh kultur budaya adat daerah yang proporsional, higienis, sehingga mampu menjadikan inspirasi kepada pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Pemerintah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara mengatakan perlombaan ini perlu ditingkatkan kembali dengan menggelar kompetisi kuliner melibatkan masyarakat umum yang memiliki kegemaran (hobi) masak, dengan harapan dapat mengembangkan wawasan kuliner di masyarakat serta memperkenalkan masakan khas Bali kepada wisatawan domestik dan wisatawan asing .
"Saat ini kami tidak saja membicarakan masalah wisata budaya, namun harus juga mampu mengembangkan masalah wisata kuliner di Kota Denpasar, melalui Professional Chef Competition ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan kita pada kuliner khas Bali," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Masakan khas Bali yang cukup beragam tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali, kini sudah mampu menjadi menu favorit, baik di restoran maupun di hotel," katanya di sela acara "Competition Professional Chef" di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan perkembangan makanan Bali sangat beragam yang saat ini telah masuk ke ranah restoran dan hotel melati hingga berbintang, seperti sate lilit, betutu, gerangasem dan lainnya.
Dikatakan melalui "Competition Professional Chef" yang bertajuk "Balinese Rijstafel Cooking Competition" tersebut sebagai langkah nyata insan profesional dari asosiasi profesi yang menunjukkan kepada masyarakat, bahwa menu makanan tetap mempertahankan khasanah budaya kuliner Bali.
"Dengan kompetisi, kami mengajak semua masyarakat untuk mengenal masakan khas Bali. Sebab di Bali sendiri memiliki beragam makanan, bahkan masing-masing kabupaten dan kota memiliki ciri khas," ujarnya.
Menurut Adi Arsana, langkah tersebut berkaitan dengan kehadiran wisatawan ke Bali yang juga ingin mengetahui keberadaan kuliner khas Bali, serta melalui lomba tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi para juru masak profesional dalam membuat menu di tempat kerja mereka masing-masing,
"Disinilah profesional juru masak (chef) dapat memperlihatkan hasil olahan budaya kuliner dalam bentuk `Balinese Rijstafel Cooking Competition`, serta siap menyongsong perkembangan pariwisata dengan tetap berpegang teguh kultur budaya adat daerah yang proporsional, higienis, sehingga mampu menjadikan inspirasi kepada pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Pemerintah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara mengatakan perlombaan ini perlu ditingkatkan kembali dengan menggelar kompetisi kuliner melibatkan masyarakat umum yang memiliki kegemaran (hobi) masak, dengan harapan dapat mengembangkan wawasan kuliner di masyarakat serta memperkenalkan masakan khas Bali kepada wisatawan domestik dan wisatawan asing .
"Saat ini kami tidak saja membicarakan masalah wisata budaya, namun harus juga mampu mengembangkan masalah wisata kuliner di Kota Denpasar, melalui Professional Chef Competition ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan kita pada kuliner khas Bali," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015