Surabaya (Antara Bali) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Saifullah
Yusuf dan sutradara dan artis Livi Zheng menggelar nonton bareng film
"Brush with Danger" di Studio XXI Tunjungan Plaza Surabaya, Minggu.
"Film Hollywood ini membuktikan bahwa karya anak bangsa Indonesia bisa diterima di mancanegara dan sangat menginspirasi, sehingga menunjukkan bahwa seniman Indonesia ternyata bisa memproduksi film yang diakui dunia," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah di Studio XXI Tunjungan Plaza Surabaya, Minggu.
Ia mengatakan, Livi Zheng merupakan satu-satunya wanita Asia pertama yang filmnya sukses di dunia perfilman Amerika Serikat, sehingga hasil karyanya diberi kesempatan sempat terpilih masuk seleksi Piala Oscar dan tayang di bioskop di negeri tersebut selama hampir dua bulan.
"Bayangkan saja, sekitar 40 ribu film yang masuk seleksi penghargaan Piala Oscar dan Brush With Danger bisa disisihkan di ajang seleksi nominasi Oscar untuk kategori 'Best Picture' pada 'Academy Awards 2015'," tuturnya.
Film "Brush With Danger", lanjutnya juga bisa masuk dalam 300 besar dan bersaing dengan film-film Hollywood lainnya sehingga dapat menginspirasi dan diharapkan menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia lainnya.
Di sisi lain, Livi Zheng menyatakan bangga film yang disutradarainya sudah tayang di bioskop Amerika Serikat dan sejumlah negara sekitarnya, sedangkan di bioskop seluruh Indonesia bisa dilihat pada 26 November 2015.
"Terima kasih kepada semua pihak yang membantu, mendukung produksi film maupun yang telah berapresiasi. Semoga bisa menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia untuk tidak pernah berhenti berkarya dan membuktikan kualitas bahwa orang Indonesia mampu bersaing di kancah gobal," ucapnya.
Wanita kelahiran Malang, lanjutnya, mengaku film ini dibuat dengan usaha yang luar biasa karena naskah skenario film ini sebelumnya sempat ditolak sebanyak 32 kali oleh eksekutif produser.
"Naskah skenario film ini sempat ditolak 32 kali oleh eksekutif produser serta yang paling susah mencari kru film karena di Amerika Serikat kru film pilih-pilih film yang akan digarapnya, sehingga harus benar-benar sempurna dan memiliki potensi menang Oscar," tandasnya.
Namun, perempuan berusia 26 tahun itu beserta adiknya Ken Zheng memiliki keyakinan bahwa usahanya tidak akan sia-sia, jika dilakukan dengan usaha keras dan semangat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Film Hollywood ini membuktikan bahwa karya anak bangsa Indonesia bisa diterima di mancanegara dan sangat menginspirasi, sehingga menunjukkan bahwa seniman Indonesia ternyata bisa memproduksi film yang diakui dunia," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah di Studio XXI Tunjungan Plaza Surabaya, Minggu.
Ia mengatakan, Livi Zheng merupakan satu-satunya wanita Asia pertama yang filmnya sukses di dunia perfilman Amerika Serikat, sehingga hasil karyanya diberi kesempatan sempat terpilih masuk seleksi Piala Oscar dan tayang di bioskop di negeri tersebut selama hampir dua bulan.
"Bayangkan saja, sekitar 40 ribu film yang masuk seleksi penghargaan Piala Oscar dan Brush With Danger bisa disisihkan di ajang seleksi nominasi Oscar untuk kategori 'Best Picture' pada 'Academy Awards 2015'," tuturnya.
Film "Brush With Danger", lanjutnya juga bisa masuk dalam 300 besar dan bersaing dengan film-film Hollywood lainnya sehingga dapat menginspirasi dan diharapkan menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia lainnya.
Di sisi lain, Livi Zheng menyatakan bangga film yang disutradarainya sudah tayang di bioskop Amerika Serikat dan sejumlah negara sekitarnya, sedangkan di bioskop seluruh Indonesia bisa dilihat pada 26 November 2015.
"Terima kasih kepada semua pihak yang membantu, mendukung produksi film maupun yang telah berapresiasi. Semoga bisa menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia untuk tidak pernah berhenti berkarya dan membuktikan kualitas bahwa orang Indonesia mampu bersaing di kancah gobal," ucapnya.
Wanita kelahiran Malang, lanjutnya, mengaku film ini dibuat dengan usaha yang luar biasa karena naskah skenario film ini sebelumnya sempat ditolak sebanyak 32 kali oleh eksekutif produser.
"Naskah skenario film ini sempat ditolak 32 kali oleh eksekutif produser serta yang paling susah mencari kru film karena di Amerika Serikat kru film pilih-pilih film yang akan digarapnya, sehingga harus benar-benar sempurna dan memiliki potensi menang Oscar," tandasnya.
Namun, perempuan berusia 26 tahun itu beserta adiknya Ken Zheng memiliki keyakinan bahwa usahanya tidak akan sia-sia, jika dilakukan dengan usaha keras dan semangat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015