Gianyar (Antara Bali) - Pasca penggrebekan penambang batu padas liar sekaligus penutupan usaha batu padas tersebut membuat warga Bon Biu, Kecamatan Blahbatuh, Sumampan, Kecamatan Sukawati mengeluh karena kehilangan mata pencaharian.

Tak bisa dihindari, puluhan warga Gianyar utamanya yang mengandalkan hidup dari hasil meburuh atau bekerja penggalian batu padas tersebut.  

Bahkan, pasca penutupan galian batu padas itu, para wakil rakyat utamanya dari daerah pemilihan Blahbatuh dibanjiri aduan dari warga masyarakat.

Seperti misal Ni Made Ratnadi, dirinya mengaku terus didatangi warga untuk meminta solusi terkait masalah ini.  “Kami masih mengumpulkan data berapa warga yang menggantungkan hidupnya pada galian C, “ kata Ni Made Ratnadi, salah seorang anggota DPRD dari Komisi IV DPRD Gianyar, Selasa.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan audensi dengan Bupati Gianyar, Anak Agung Bharata untuk mencarikan solusi soal penutupan batu padas ini.  

Dia mengakui banyak sekali masyarakat mengeluh soal penutupan itu,  namun disatu sisi aturan mesti ditegakkan. Namun dibalik menegakkan aturan tersebut, pihaknya tetap melakukan kajian terhadap efek sosial dari penutupan tersebut. “ Disatu sisi menegakkan aturan, tetapi disatu sisi efeknya banyak warga yang mengaku kehilangan mata pencaharian, untuk itu perlu dicarikan solusi,“ katanya.

 Ratnadi mengakui kalau kaum wanita paling banyak terlibat sebagai buruh penggali batu padas ini. Untuk itu, pemerintah tidak bisa berdiam diri mencarikan solusi agar mereka bisa bekerja kembali.

Ketua Komisi I DPRD Gianyar, I Nyoman Artawa Putra juga mendapatkan keluhan yang sama. “Ya kalau bisa pemerintah menggelontorkan bantuan untuk membuat kelompok ternak bagi yang kehilangan pekerjaan,” jelasnya.

Pasalnya, kegiatan itu sudah tidak mungkin lagi dilanjutkan karena sudah melanggar aturan, bahkan membuat keberadaan sungai longsor.

Selain itu, Artawa juga mengatakan keluhan warga soal penambang liar kembali muncul dari Silungan, Ubud. “Warga mengadu ke dewan, jarak 5 meter dari rumahnya batu padasnya di gali, karena khawatir dirinya meminta agar gali batu padas tersebut dihentikan,” jelasnya.  (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015