Jakarta (Antara Bali) - Ahli roti dari Bungasari Flour Mills
Indonesia, Zainal Arifin, mengatakan rahasia untuk membuat roti manis
ala Jepang yang saat ini digemari terletak pada bahan dan metode
pembuatan.
"Roti biasa dan roti Jepang ini beda. Kalau roti Jepang lebih cenderung berani untuk menggunakan bahan yang lebih bagus. Metode pembuatan adonanya lebih banyak menggunakan "sponge and dough" sedangkan roti biasa lebih menggunakan "straight dough". Variasi bentuk dari roti Jepang lebih unik dan beragam," ujar Zainal di Jakarta, Sabtu.
Metode "sponge and dough" adalah proses pembuatan roti dengan dua kali pengadukkan atau dikenal pembuatan roti metode biang.
Sementara, metode "Straight Dough" adalah teknik pembuatan roti dengan waktu fermentasi sebentar.
Agar menghasilkan roti yang sempurna dan mengembang, lanjut dia, aat adonan sudah jadi perlu diistirahatkan terlebih dahulu sekitar 10 menit.
"Sebaiknya tutup adonan cukup dengan plastik bening agar udara tidak masuk. Justru, jangan menutupnya dengan serbet basah, karena adonan memiliki suhu yang panas dan serbet suhunya dingin sehingga bisa menarik air dan menghasilkan adonan yang kering," tambah dia.
Roti manis ala Jepang merupakan roti yang digemari saat ini. Untuk mendapatkannya hanya di kios roti kelas premium di Jakarta. Harganya pun bervariasi dan cukup mahal.
"Padahal, masyarakat bisa membuatnya sendiri karena sebenarnya bahan-bahanya mudah didapat."
Bungasari memiliki beberapa produk andalan mulai dari terigu protein rendah hingga tinggi. Merek andalan bungasari adalah Golden Crown (roti tawar dan manis), Golden Eagle (roti dan mie), Krakatau (roti ekonomis), Bola Salju (serbaguna), Hana Biru (kue kering, cake dan cookies), Hikari Biru (mie basah), Jawara (aneka gorengan dan kue tradisional) hingga Gelang Berlian (aneka gorengan dan kue tradisional). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Roti biasa dan roti Jepang ini beda. Kalau roti Jepang lebih cenderung berani untuk menggunakan bahan yang lebih bagus. Metode pembuatan adonanya lebih banyak menggunakan "sponge and dough" sedangkan roti biasa lebih menggunakan "straight dough". Variasi bentuk dari roti Jepang lebih unik dan beragam," ujar Zainal di Jakarta, Sabtu.
Metode "sponge and dough" adalah proses pembuatan roti dengan dua kali pengadukkan atau dikenal pembuatan roti metode biang.
Sementara, metode "Straight Dough" adalah teknik pembuatan roti dengan waktu fermentasi sebentar.
Agar menghasilkan roti yang sempurna dan mengembang, lanjut dia, aat adonan sudah jadi perlu diistirahatkan terlebih dahulu sekitar 10 menit.
"Sebaiknya tutup adonan cukup dengan plastik bening agar udara tidak masuk. Justru, jangan menutupnya dengan serbet basah, karena adonan memiliki suhu yang panas dan serbet suhunya dingin sehingga bisa menarik air dan menghasilkan adonan yang kering," tambah dia.
Roti manis ala Jepang merupakan roti yang digemari saat ini. Untuk mendapatkannya hanya di kios roti kelas premium di Jakarta. Harganya pun bervariasi dan cukup mahal.
"Padahal, masyarakat bisa membuatnya sendiri karena sebenarnya bahan-bahanya mudah didapat."
Bungasari memiliki beberapa produk andalan mulai dari terigu protein rendah hingga tinggi. Merek andalan bungasari adalah Golden Crown (roti tawar dan manis), Golden Eagle (roti dan mie), Krakatau (roti ekonomis), Bola Salju (serbaguna), Hana Biru (kue kering, cake dan cookies), Hikari Biru (mie basah), Jawara (aneka gorengan dan kue tradisional) hingga Gelang Berlian (aneka gorengan dan kue tradisional). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015