Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali menyalurkan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) berbasis komunitas nilai sebesar Rp10,7 miliar untuk masyarakat miskin di daerah itu.
"BSPS disalurkan untuk masyarakat miskin di 11 desa di lima kecamatan, selain BSPS juga disalurkan bantuan lainnya dari Kemensos dan dari APBD Buleleng sebesar Rp634,7 juta, jadi total bantuan yang disalurkan hari ini sebesar Rp11,3 miliar," kata Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Selasa.
Ia menjelaskan, program BSPS merupakan salah satu program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dimana semua dana yang disalurkan murni berasal dari pusat, dikelola Dinas Sosial Buleleng.
Sutjidra memaparkan, berdasarkan data Dinsos Buleleng sejak 2011 lalu, jumlah keluarga miskin yang memiliki rumah tidak layak huni mencapai 10.101 keluarga sangat miskin (KSM), dimana sebanyak 8.422 KSM menjadi prioritas penanganan dan penyaluran bantuan.
Ia menambahkan, sejak 2012 hingga Oktober 2015, jumlah rumah yang telah ditangani bersama Dinas PU, Bappeda, dan Dinas Sosial melalui rehab sedang, berat dan pembangunan baru mencapai 5.368 unit rumah melalui APBD Buleleng, APBD Provinsi dan APBN melalui Kementerian Pupera RI.
Lebih lanjut, kata dia, program pengentasan kemiskinan melalui penyaluran BSPS diharapkan akan tuntas pada 2017 mendatang. "Hingga Oktober, KSM yang sudah mendapatkan bantuan sebanyak 5.368 dari 10.101 KSM, Jadi, sisanya sebanyak 4.733 KSM akan dituntaskan kurun waktu dua tahun mendatang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang mengatakan, pembangunan perumahan swadaya pada dasarnya merupakan stimulan atau pendorong bagi warga masyarakat miskin untuk dapat memperbaiki rumahnya sehingga nantinya dapat menempati rumah yang sehat dan layak huni.
Dikatakan, mempertegas pernyaaan Wabup Sutjidra, selain bantuan BPSP sebesar Rp10,7 miliar, juga disalurkan bantuan keserasian sosial dan Kemensos sebesar Rp545 juta untuk lima desa yakni Desa Penuktukan, Desa Lemukih, Desa Alasangker, Desa Banyuatis, dan Desa Pemuteran.
"Selain itu juga disalurkan bantuan kursi roda, tongkat ketiak dan sembako kepada kepada 228 penyandang cacat di Buleleng, dimana dananya berasal dari APBD Buleleng," kata dia sembari menyatakan juga disalurkan bantuan sebasar Rp24 juta untuk bantuan peralatan keterampilan untuk 10 orang anak telantar.
Gede Komang menambahkan, selain dari Pemerintah, terdapat beberapa bantuan hibah swasta dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) peduli kemiskinan di Bali Utara," papar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"BSPS disalurkan untuk masyarakat miskin di 11 desa di lima kecamatan, selain BSPS juga disalurkan bantuan lainnya dari Kemensos dan dari APBD Buleleng sebesar Rp634,7 juta, jadi total bantuan yang disalurkan hari ini sebesar Rp11,3 miliar," kata Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Selasa.
Ia menjelaskan, program BSPS merupakan salah satu program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dimana semua dana yang disalurkan murni berasal dari pusat, dikelola Dinas Sosial Buleleng.
Sutjidra memaparkan, berdasarkan data Dinsos Buleleng sejak 2011 lalu, jumlah keluarga miskin yang memiliki rumah tidak layak huni mencapai 10.101 keluarga sangat miskin (KSM), dimana sebanyak 8.422 KSM menjadi prioritas penanganan dan penyaluran bantuan.
Ia menambahkan, sejak 2012 hingga Oktober 2015, jumlah rumah yang telah ditangani bersama Dinas PU, Bappeda, dan Dinas Sosial melalui rehab sedang, berat dan pembangunan baru mencapai 5.368 unit rumah melalui APBD Buleleng, APBD Provinsi dan APBN melalui Kementerian Pupera RI.
Lebih lanjut, kata dia, program pengentasan kemiskinan melalui penyaluran BSPS diharapkan akan tuntas pada 2017 mendatang. "Hingga Oktober, KSM yang sudah mendapatkan bantuan sebanyak 5.368 dari 10.101 KSM, Jadi, sisanya sebanyak 4.733 KSM akan dituntaskan kurun waktu dua tahun mendatang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang mengatakan, pembangunan perumahan swadaya pada dasarnya merupakan stimulan atau pendorong bagi warga masyarakat miskin untuk dapat memperbaiki rumahnya sehingga nantinya dapat menempati rumah yang sehat dan layak huni.
Dikatakan, mempertegas pernyaaan Wabup Sutjidra, selain bantuan BPSP sebesar Rp10,7 miliar, juga disalurkan bantuan keserasian sosial dan Kemensos sebesar Rp545 juta untuk lima desa yakni Desa Penuktukan, Desa Lemukih, Desa Alasangker, Desa Banyuatis, dan Desa Pemuteran.
"Selain itu juga disalurkan bantuan kursi roda, tongkat ketiak dan sembako kepada kepada 228 penyandang cacat di Buleleng, dimana dananya berasal dari APBD Buleleng," kata dia sembari menyatakan juga disalurkan bantuan sebasar Rp24 juta untuk bantuan peralatan keterampilan untuk 10 orang anak telantar.
Gede Komang menambahkan, selain dari Pemerintah, terdapat beberapa bantuan hibah swasta dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) peduli kemiskinan di Bali Utara," papar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015