Singaraja, (Antara Bali) - Kalangan masyarakat Kota Singaraja, Bali mengeluhkan tumpukan sampah di belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat yang menimbulkan bau busuk dan sangat mengganggu pemandangan.
"Lokasinya berada di Jalan Yudistira, temasuk jalan yang cukup padat dilalui para pengendara sepeda motor dan mobil," kata Gede Arsa Arimbawa, salah satu masyarakat di daerah itu, Senin.
Menurut dia, keadaan itu sangat mengganggu para pengendara yang sering lalu lalang di daerah itu, apalagi, pada siang hari dimana sampah sering menimbulkan bau busuk menyegat hidung.
Ia menambahkan, keadaan diperparah dengan tidak adanya bak tempat pembuangan sampah sementara (TPST) menyebabkan sampah meluber hingga ke jalan dan saluran pembuangan air.
Apalagi, kata dia, lokasi tersebut sangat berdekatan dengan ruang perawatan pasien RSUD Buleleng. "Semestinya wilayah rumah sakit bersih karena berkaitan erat dengan kesehatan lingkungan," imbuhnya.
"Untung saja musim kemarau, jika musim hujan got di jalan itu bisa saja tersumbat sehingga dapat menimbulkan banjir dan sampah berserakan di jalan," katanya.
Ia berpendapat, semestinya Pemkab menyediakan satu "kontainer", tempat sampah ukuran besar di tempat itu sehingga masyarakat memudahkan masyarakat membuang sampah di lokasi tersebut.
"Mestinya ada tempat sampah khusus berukuran besar, apalagi, daerah belakang RSUD termasuk daerah padat penduduk dimana intensitas sampah cukup besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng, Nyoman Genep mengatakan sampah di belakang RSUD tersebut setiap hari sudah diangkut petugas DKP Buleleng.
Ia berpendapat, banyaknya sampah yang menumpuk akibat banyak kalangan masyarakat membuang sampah di luar jam yang telah ditentukan. "Ketentuan jam membuang sampah yakni pukul 16.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita," papar dia. (KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Lokasinya berada di Jalan Yudistira, temasuk jalan yang cukup padat dilalui para pengendara sepeda motor dan mobil," kata Gede Arsa Arimbawa, salah satu masyarakat di daerah itu, Senin.
Menurut dia, keadaan itu sangat mengganggu para pengendara yang sering lalu lalang di daerah itu, apalagi, pada siang hari dimana sampah sering menimbulkan bau busuk menyegat hidung.
Ia menambahkan, keadaan diperparah dengan tidak adanya bak tempat pembuangan sampah sementara (TPST) menyebabkan sampah meluber hingga ke jalan dan saluran pembuangan air.
Apalagi, kata dia, lokasi tersebut sangat berdekatan dengan ruang perawatan pasien RSUD Buleleng. "Semestinya wilayah rumah sakit bersih karena berkaitan erat dengan kesehatan lingkungan," imbuhnya.
"Untung saja musim kemarau, jika musim hujan got di jalan itu bisa saja tersumbat sehingga dapat menimbulkan banjir dan sampah berserakan di jalan," katanya.
Ia berpendapat, semestinya Pemkab menyediakan satu "kontainer", tempat sampah ukuran besar di tempat itu sehingga masyarakat memudahkan masyarakat membuang sampah di lokasi tersebut.
"Mestinya ada tempat sampah khusus berukuran besar, apalagi, daerah belakang RSUD termasuk daerah padat penduduk dimana intensitas sampah cukup besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng, Nyoman Genep mengatakan sampah di belakang RSUD tersebut setiap hari sudah diangkut petugas DKP Buleleng.
Ia berpendapat, banyaknya sampah yang menumpuk akibat banyak kalangan masyarakat membuang sampah di luar jam yang telah ditentukan. "Ketentuan jam membuang sampah yakni pukul 16.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita," papar dia. (KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015