Denpasar (Antara Bali) - Pekan Olahraga Kota (Porkot) Denpasar diikuti 43 desa dan kelurahan dalam upaya mencari bibit-bibit atlet berprestasi, dan meningkatkan bidang olahraga diselenggarakan di GOR Kompyang Sujana, selama enam hari hingga Sabtu (30/10).
Pembukaan Pekan Olahraga Kota Denpasar 2015 oleh Sekretaris Daerah Anak Agung Ngurah Rai Iswara, Sabtu, ditandai dengan pelepasan balon ke udara.
Kegiatan Porkot Denpasar diikuti ribuan atlet dengan mempertandingkan dan melombakan enam cabang olahraga tradisonal dan satu cabang olahraga prestasi.
Acara tersebut juga dimeriahkan penampilan atraksi seni pencak silat dari Padepokan Pencak Silat Satria Muda Indonesia mampu memukau seluruh peserta dan penonton yang hadir dalam pembukaan Porkot 2015.
Kegiatan ini akan memperlombakan cabang olahraga tradisional meliputi tarik tambang putra/putri, hadang PKK, hadang sekaa teruna, terompah putra/putri, dagongan putra/putri, deduplak, tajog dan cabang prestasi yaitu pencak silat.
Ketua Panitia Porkot 2015, IGN Mataram mengatakan kegiatan Porkot merupakan ajang pembinaan dan pengembangan bidang olahraga tradisional agar tidak punah dan di tinggal masyarakat.
Kegiatan olahraga tradisional yang merupakan warisan budaya tetap eksis. Kegiatan Porkot Ke-7 tahun 2015 ini sesuai dengan Undang-undang Keolahragaan Nasional bahwa olahraga yang harus dikembangkan adalah olahraga rekreasi.
"Kami berupaya menghidupkan olahraga tradisional atau olahraga rekreasi, seperti ceki. Mudah-mudahan bisa diperlombakan dalam porkot tahun depan," katanya.
IGN Mataram mengatakan juara tahun lalu yang diraihKelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan, tahun ini dipastikan bakal mendapat tantangan berat dari peserta lainnya yang sudah mempersiapkan atletnya.
Hal tersebut dikarenakan atlet-atlet yang bertanding telah tersaring melalui kegiatan pekan olahraga desa (Pordes).
Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengatakan Porkot Denpasar digelar untuk ajang mempererat rasa persatuan dan kekeluargaan antar-desa/kelurahan, serta menjadi ajang untuk pencarian bakat atlet yang berprestasi,
"Kalah menang dalam perlombaan itu sudah biasa, tapi kita harus ingat rasa kekeluargaan dan sportivitas tinggi sangat penting dalam pelaksanaan Porkot untuk mendapatkan regenerasi atlet yang akan mengharumkan nama Kota Denpasar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Pembukaan Pekan Olahraga Kota Denpasar 2015 oleh Sekretaris Daerah Anak Agung Ngurah Rai Iswara, Sabtu, ditandai dengan pelepasan balon ke udara.
Kegiatan Porkot Denpasar diikuti ribuan atlet dengan mempertandingkan dan melombakan enam cabang olahraga tradisonal dan satu cabang olahraga prestasi.
Acara tersebut juga dimeriahkan penampilan atraksi seni pencak silat dari Padepokan Pencak Silat Satria Muda Indonesia mampu memukau seluruh peserta dan penonton yang hadir dalam pembukaan Porkot 2015.
Kegiatan ini akan memperlombakan cabang olahraga tradisional meliputi tarik tambang putra/putri, hadang PKK, hadang sekaa teruna, terompah putra/putri, dagongan putra/putri, deduplak, tajog dan cabang prestasi yaitu pencak silat.
Ketua Panitia Porkot 2015, IGN Mataram mengatakan kegiatan Porkot merupakan ajang pembinaan dan pengembangan bidang olahraga tradisional agar tidak punah dan di tinggal masyarakat.
Kegiatan olahraga tradisional yang merupakan warisan budaya tetap eksis. Kegiatan Porkot Ke-7 tahun 2015 ini sesuai dengan Undang-undang Keolahragaan Nasional bahwa olahraga yang harus dikembangkan adalah olahraga rekreasi.
"Kami berupaya menghidupkan olahraga tradisional atau olahraga rekreasi, seperti ceki. Mudah-mudahan bisa diperlombakan dalam porkot tahun depan," katanya.
IGN Mataram mengatakan juara tahun lalu yang diraihKelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan, tahun ini dipastikan bakal mendapat tantangan berat dari peserta lainnya yang sudah mempersiapkan atletnya.
Hal tersebut dikarenakan atlet-atlet yang bertanding telah tersaring melalui kegiatan pekan olahraga desa (Pordes).
Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengatakan Porkot Denpasar digelar untuk ajang mempererat rasa persatuan dan kekeluargaan antar-desa/kelurahan, serta menjadi ajang untuk pencarian bakat atlet yang berprestasi,
"Kalah menang dalam perlombaan itu sudah biasa, tapi kita harus ingat rasa kekeluargaan dan sportivitas tinggi sangat penting dalam pelaksanaan Porkot untuk mendapatkan regenerasi atlet yang akan mengharumkan nama Kota Denpasar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015