Denpasar (Antara Bali) - Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng berharap melalui lomba karya tulis, karikatur, dan foto jurnalistik Bali Mandara dapat menggugah peran masyarakat dalam mengembangkan informasi hasil-hasil pembangunan.
"Semoga lomba ini menggugah masyarakat untuk berkreasi, sekaligus juga mengkritisi program Bali Mandara yang sudah berlangsung selama tujuh tahun ini. Kalau ada hal-hal yang memang belum bagus, belum baik, kenapa tidak. Mari kita carikan solusi bersama-sama supaya semakin lebih bagus, pelayanan dari pemerintah semakin meningkat," kata Teneng saat membuka final penilaian lomba tersebut, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, hasil karya yang diikutkan dalam lomba merupakan cara-cara kreatif untuk dapat dinikmati dan dipahami oleh masyarakat.
"Ajang ini juga kami harapkan mampu meningkatkan kreasi masyarakat, dalam mengkritisi, memberikan saran dan masukan bagi kemajuan program-program pembangunan Bali Mandara," ucap Teneng.
Di samping itu, melalui ajang kompetisi ini Teneng berharap anak-anak didik di Bali lebih kreatif, mampu bersaing, tidak hanya intern Bali atau regional Indonesia, tetapi juga mampu bersaing di kancah Internasional.
Hal senada disampaikan Ketua Tim Juri, Nyoman Baskara, disamping sebagai media sosialisasi mengenai program-program Bali Mandara kepada masyarakat, lomba yang dilaksanakan juga bertujuan menggali respons publik terutama kalangan pelajar dan mahasiswa untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran kreatif yang dituangkan dalam karya-karya lomba.
"Disasarnya kalangan generasi muda karena lebih objektif dan independen dalam menyampaikan kritiknya," ucapnya.
Lomba yang diadakan dinilainya sebagai cara yang cerdas dari Pemprov bali dalam memberikan ruang apresiasi bagi peserta, sehingga kedepannya para peserta diharapkan mampu meningkatkan dan melanjutkan karya-karyanya
Baskara juga menyatakan lomba yang dilaksanakan sudah mengalami perubahan dari tahun ke tahun, dan daya kritis peserta pun menurutnya semakin meningkat.
Dalam penilaian tersebut, para peserta diharuskan mempresentasikan karyanya dihadapan para juri yang berasal dari kalangan akademisi, kartunis , praktisi media, wartawan senior senior dan PWI Bali.
Para pemenang masing-masing lomba mendapatkan hadiah berupa uang tunai dengan total hadiah sebesar Rp50 juta, serta masing-masing peserta juga mendapatkan cinderamata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Semoga lomba ini menggugah masyarakat untuk berkreasi, sekaligus juga mengkritisi program Bali Mandara yang sudah berlangsung selama tujuh tahun ini. Kalau ada hal-hal yang memang belum bagus, belum baik, kenapa tidak. Mari kita carikan solusi bersama-sama supaya semakin lebih bagus, pelayanan dari pemerintah semakin meningkat," kata Teneng saat membuka final penilaian lomba tersebut, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, hasil karya yang diikutkan dalam lomba merupakan cara-cara kreatif untuk dapat dinikmati dan dipahami oleh masyarakat.
"Ajang ini juga kami harapkan mampu meningkatkan kreasi masyarakat, dalam mengkritisi, memberikan saran dan masukan bagi kemajuan program-program pembangunan Bali Mandara," ucap Teneng.
Di samping itu, melalui ajang kompetisi ini Teneng berharap anak-anak didik di Bali lebih kreatif, mampu bersaing, tidak hanya intern Bali atau regional Indonesia, tetapi juga mampu bersaing di kancah Internasional.
Hal senada disampaikan Ketua Tim Juri, Nyoman Baskara, disamping sebagai media sosialisasi mengenai program-program Bali Mandara kepada masyarakat, lomba yang dilaksanakan juga bertujuan menggali respons publik terutama kalangan pelajar dan mahasiswa untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran kreatif yang dituangkan dalam karya-karya lomba.
"Disasarnya kalangan generasi muda karena lebih objektif dan independen dalam menyampaikan kritiknya," ucapnya.
Lomba yang diadakan dinilainya sebagai cara yang cerdas dari Pemprov bali dalam memberikan ruang apresiasi bagi peserta, sehingga kedepannya para peserta diharapkan mampu meningkatkan dan melanjutkan karya-karyanya
Baskara juga menyatakan lomba yang dilaksanakan sudah mengalami perubahan dari tahun ke tahun, dan daya kritis peserta pun menurutnya semakin meningkat.
Dalam penilaian tersebut, para peserta diharuskan mempresentasikan karyanya dihadapan para juri yang berasal dari kalangan akademisi, kartunis , praktisi media, wartawan senior senior dan PWI Bali.
Para pemenang masing-masing lomba mendapatkan hadiah berupa uang tunai dengan total hadiah sebesar Rp50 juta, serta masing-masing peserta juga mendapatkan cinderamata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015