Gresik (Antara Bali) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengikuti
peringatan Tahun Baru Islam 1437 Hijriah di Gresik Provinsi Jawa Timur,
Rabu.
Peringatan tahun baru itu diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik, Lembaga Pendidikan Maarif NU, dan Pergunu Gresik.
Selain Mensos yang juga sebagai Ketua Muslimat NU, hadir dalam peringatan tersebut sejumlah ulama NU dan Ketua NU Gresik K.H. Mahfudz Mashum.
Acara yang digelar di GOR Tri Dharma PT Petrokimia Gresik itu dipadati seribuan warga Nahdliyin dan pelajar dari Lembaga Pendidikan Maarif NU.
Tahun Baru Islam diperingati setiap 1 Muharam yang menjadi salah satu hari besar bagi umat Muslim.
Kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah atau hari-hari penting lainnya.
Kalender itu dinamakan Kalender Hijriah karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.
Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran matahari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Peringatan tahun baru itu diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik, Lembaga Pendidikan Maarif NU, dan Pergunu Gresik.
Selain Mensos yang juga sebagai Ketua Muslimat NU, hadir dalam peringatan tersebut sejumlah ulama NU dan Ketua NU Gresik K.H. Mahfudz Mashum.
Acara yang digelar di GOR Tri Dharma PT Petrokimia Gresik itu dipadati seribuan warga Nahdliyin dan pelajar dari Lembaga Pendidikan Maarif NU.
Tahun Baru Islam diperingati setiap 1 Muharam yang menjadi salah satu hari besar bagi umat Muslim.
Kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah atau hari-hari penting lainnya.
Kalender itu dinamakan Kalender Hijriah karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.
Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran matahari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015