Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat di enam kabupaten dan kota yang akan menggelar pilkada pada Desember mendatang agar jangan memilih pemimpin hanya karena mendapat pembagian sembilan bahan pokok.

"Tentukan pilihan dengan nurani dan nalar sebab masa depan Bali ada di tangan kita," katanya saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, Minggu.

Menurut Pastika, mereka yang hanya mengandalkan uang atau sembako dalam proses pemilihan, nantinya hanya akan menjadi sosok pemimpin yang jauh dari harapan masyarakat.

Dalam memilih pemimpin, dia menyarankan masyarakat menimbang dan menguji kualitas dan kemampuan calon pemimpin melalui visi dan misi yang mereka tawarkan.

Pada 9 Desember 2015 pilkada akan digelar di enam kabupaten dan kota di Bali, yakni di Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli, Karangasem dan Kota Denpasar.

Selain bicara mengenai sosok calon pemimpin, dalam kesempatan itu Pastika juga mengajak masyarakat senantiasa mengedepankan optimisme dalam menjalani kehidupan.

Menurut dia, seorang yang selalu optimistis akan mampu memecahkan setiap persoalan yang tengah dihadapi. Orang yang pesimistis akan selalu bilang "sulit", sebaliknya mereka yang optimistis selalu bilang "bisa".

Di sisi lain, dia mengaku bangga dengan perkembangan PB3AS yang makin banyak dimanfaatkan warga untuk menyampaikan berbagai pendapat dan aspirasi.

Melihat perkembangan positif ini, Pastika berharap podium sejenis ini dibuat oleh pemerintah kabupaten dan kota. Banyak persoalan akan dapat diselesaikan jika podium penyampaian aspirasi bisa dibuat di tingkat kabupaten dan kota.

Dia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang telah memanfaatkan PB3AS untuk menyampaikan aspirasi mereka. "Saya bangga, materi orasi sudah semakin berkualitas," ucapnya.

Mantan Kapolda Bali itu berharap podium ini dapat dimanfaatkan lebih intensif oleh lembaga pemerintah untuk menyosialisasikan berbagai program.

Secara khusus, Pastika memberi ruang bagi Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang juga meramaikan PB3AS ini. "Bila perlu tiap minggu datang ke sini, umumkan hasil pengawasan mengenai jenis obat dan makanan yang tak layak digunakan atau dikonsumsi," ujarnya.

Informasi itu, lanjut dia, akan sangat bermanfaat bagi masyarakat agar tak salah memilih produk obat maupun makanan. "Jangan sampai masyarakat tersesat karena kurang tahu. Kita yang berkewajiban memberikan informasi," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015