Denpasar (Antara Bali) - Kontingen Provinsi Bali mengikuti 16 cabang olahraga dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional ke-3 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, 9-11 Oktober 2015.
"Kontingen Bali mengikuti 16 cabang saja di antaranya `street soccer`, airsof, senam tera, senam PORPI, Orhiba, dagongan, pencak silat, dan tarik tambang," kata Ketua Panitia Pelaksana Fornas Bali Nyoman Sukadana di Denpasar, Sabtu.
Kegiatan tersebut sebagai wadah untuk memperkenalkan cabang olahraga tradisional di Indonesia, menjaring atlet berprestasi dan sebagai kegiatan rekreasi yang diikuti 34 provinsi di Indonesia.
Ia menerangkan ada 34 cabang olahraga kegiatan Fornas ini dan tidak membatasi usia peserta yang ikut berpartisipasi dalam acara itu.
"Moto kami dalam Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) ini adalah sehat, bugar dan gembira," ujar Sukadana yang juga merangkap sebagai Ketua Harian FORMI Bali itu.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan kegiatan Fornas ke depannya agar cabang olahraga Formi itu dapat terus bertambah dan banyak dikenal masyarakat.
Untuk di Bali sendiri, baru menghimpun beberapa lembaga FORMI dimasing-masing cabang olahraga karena faktor krisis pendanaan. "Sampai saat ini pemerintah provinsi dan kabupaten/kota belum bisa mengalokasikan dana untuk kegiatan FORMI yang berbeda dengan kegiatan KONI," ujarnya.
Hal ini disebabkan, masyarakat umum dan dipemerintahan saat ini hanya memandang kegiatan FORMI ini hanya sebatas bermain kartu cekian. Pdahal, kegiatan Fornas itu juga memiliki unsur sosialisasi permainan tradisional seperti `gala-galaan` dan engrang.
Ia mengharapkan, dari Pemerintah Provinsi Bali yang dihadiri Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta dalam kegiatan Fornas itu dapat lebih tanggap positif bahwa FORMI tidak jauh berbeda dengan KONI.
Dalam acara itu, juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Ketua Umum FORMI pusat Hayono Isman juga hadir dalam kegiatan itu, sehingga harapan kegiatan ini direspon dengan baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kontingen Bali mengikuti 16 cabang saja di antaranya `street soccer`, airsof, senam tera, senam PORPI, Orhiba, dagongan, pencak silat, dan tarik tambang," kata Ketua Panitia Pelaksana Fornas Bali Nyoman Sukadana di Denpasar, Sabtu.
Kegiatan tersebut sebagai wadah untuk memperkenalkan cabang olahraga tradisional di Indonesia, menjaring atlet berprestasi dan sebagai kegiatan rekreasi yang diikuti 34 provinsi di Indonesia.
Ia menerangkan ada 34 cabang olahraga kegiatan Fornas ini dan tidak membatasi usia peserta yang ikut berpartisipasi dalam acara itu.
"Moto kami dalam Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) ini adalah sehat, bugar dan gembira," ujar Sukadana yang juga merangkap sebagai Ketua Harian FORMI Bali itu.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan kegiatan Fornas ke depannya agar cabang olahraga Formi itu dapat terus bertambah dan banyak dikenal masyarakat.
Untuk di Bali sendiri, baru menghimpun beberapa lembaga FORMI dimasing-masing cabang olahraga karena faktor krisis pendanaan. "Sampai saat ini pemerintah provinsi dan kabupaten/kota belum bisa mengalokasikan dana untuk kegiatan FORMI yang berbeda dengan kegiatan KONI," ujarnya.
Hal ini disebabkan, masyarakat umum dan dipemerintahan saat ini hanya memandang kegiatan FORMI ini hanya sebatas bermain kartu cekian. Pdahal, kegiatan Fornas itu juga memiliki unsur sosialisasi permainan tradisional seperti `gala-galaan` dan engrang.
Ia mengharapkan, dari Pemerintah Provinsi Bali yang dihadiri Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta dalam kegiatan Fornas itu dapat lebih tanggap positif bahwa FORMI tidak jauh berbeda dengan KONI.
Dalam acara itu, juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Ketua Umum FORMI pusat Hayono Isman juga hadir dalam kegiatan itu, sehingga harapan kegiatan ini direspon dengan baik. (WDY)
Editor : I Made Surya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015