Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mendukung usulan pembangunan pabrik pangan ternak yang dilontarkan kalangan DPRD provinsi setempat untuk selanjutnya dikelola oleh perusahaan daerah.
"Kami sangat mendukung jika pabrik pakan itu memang benar-benar dikembangkan. Apalagi kami sudah mengkaji dari aspek ketersediaan pakan lokal itu, bahan bakunya memang masih kurang," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bali I Putu Sumantra, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, kebutuhan pakan di Bali cukup tinggi, di tengah jumlah ternak yang juga tidak sedikit. Untuk sapi saja, total populasinya ada sekitar 550 ribu ekor, babi mendekati satu juta ekor, ayam ras pedaging dalam satu periode bergulir (satu bulan) sekitar 8 juta ekor, ayam ras petelur sekitar empat juta, dan itik sekitar 700 ribu ekor.
"Petani di Bali sekarang bisa memenuhi kebutuhan dari pakan alami, tetapi itu untuk kapasitas pemeliharaan ternak yang terbatas. Selama ini jika hanya memelihara dua sapi `kan dikatakan belum bisa membuat petani sejahtera. Jika petani harus memelihara enam untuk mencapai sejahtera, tentu akan sulit untuk memenuhi pakannya sendiri," ujarnya.
Sumantra sependapat jika Perusda Bali nantinya yang diberikan kepercayaan untuk mengelola pabrik pakan ternak. Namun dia mengingatkan agar dikaji tempat yang sesuai, maupun pihak-pihak yang diajak bekerja sama sehingga jangan sampai pabrik kesulitan untuk mendapatkan bahan baku.
"Demikian juga harganya harus dipikirkan jangan sampai terlalu tinggi. Bila perlu dicarikan pola subsidi yang tentunya tidak melanggar norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) yang ada," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Baskara mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi usulan pendirian pabrik pakan ternak di Pulau Dewata. Sejauh ini juga udah ada studi kelayakan (FS) dari Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
"Kami sangat mengapresiasi usulan tersebut dan siap untuk merealisasikannya karena sejauh ini memang kebutuhan pakan ternak di Bali sangat besar," ujarnya.
Menurut Baskara, selama ini peternak di Bali sangat tergantung suplier dari luar. "Apalagi jika nanti ada kebijakan subsidi harga dari pemerintah, tentu sangat diperlukan untuk menyemangati peternak," kata Baskara.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry mengusulkan agar dapat dikembangkan pabrik pakan ternak di Pulau Dewata yang bisa dikelola oleh Perusda. Hal itu sekaligus sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melanjutkan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami sangat mendukung jika pabrik pakan itu memang benar-benar dikembangkan. Apalagi kami sudah mengkaji dari aspek ketersediaan pakan lokal itu, bahan bakunya memang masih kurang," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bali I Putu Sumantra, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, kebutuhan pakan di Bali cukup tinggi, di tengah jumlah ternak yang juga tidak sedikit. Untuk sapi saja, total populasinya ada sekitar 550 ribu ekor, babi mendekati satu juta ekor, ayam ras pedaging dalam satu periode bergulir (satu bulan) sekitar 8 juta ekor, ayam ras petelur sekitar empat juta, dan itik sekitar 700 ribu ekor.
"Petani di Bali sekarang bisa memenuhi kebutuhan dari pakan alami, tetapi itu untuk kapasitas pemeliharaan ternak yang terbatas. Selama ini jika hanya memelihara dua sapi `kan dikatakan belum bisa membuat petani sejahtera. Jika petani harus memelihara enam untuk mencapai sejahtera, tentu akan sulit untuk memenuhi pakannya sendiri," ujarnya.
Sumantra sependapat jika Perusda Bali nantinya yang diberikan kepercayaan untuk mengelola pabrik pakan ternak. Namun dia mengingatkan agar dikaji tempat yang sesuai, maupun pihak-pihak yang diajak bekerja sama sehingga jangan sampai pabrik kesulitan untuk mendapatkan bahan baku.
"Demikian juga harganya harus dipikirkan jangan sampai terlalu tinggi. Bila perlu dicarikan pola subsidi yang tentunya tidak melanggar norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) yang ada," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Baskara mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi usulan pendirian pabrik pakan ternak di Pulau Dewata. Sejauh ini juga udah ada studi kelayakan (FS) dari Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
"Kami sangat mengapresiasi usulan tersebut dan siap untuk merealisasikannya karena sejauh ini memang kebutuhan pakan ternak di Bali sangat besar," ujarnya.
Menurut Baskara, selama ini peternak di Bali sangat tergantung suplier dari luar. "Apalagi jika nanti ada kebijakan subsidi harga dari pemerintah, tentu sangat diperlukan untuk menyemangati peternak," kata Baskara.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry mengusulkan agar dapat dikembangkan pabrik pakan ternak di Pulau Dewata yang bisa dikelola oleh Perusda. Hal itu sekaligus sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melanjutkan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015