Denpasar (Antara Bali) - Ketua Panitia Khusus APBD 2016 DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan program-program pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali masih bersifat mikro.
"Semestinya pemerintah provinsi membuat terobosan dalam pembangunan infrastruktur," katanya, seusai rapat bersama dengan eksekutif di Gedung DPRD Bali, Kamis.
Ia mengatakan program bedah rumah dan program-program lainnya yang hanya bersifat sesaat atau kontemporer perlu diperluas dengan pembangunan infrastruktur untuk memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap adanya kebijakan yang bersifat revolusioner, yang berani merubah tatanan selama ini. Tatanan yang dirubah maksudnya keberpihakan anggaran yang bersifat monumental," ucap politikus PDIP.
Sebagai contoh, kata dia, anggaran untuk infrastruktur harus diarahkan ke daerah-daerah miskin. Demikian halnya pembangunan rumah sakit, sekolah dan program-program pro-rakyat lainnya dioptimalkan pada daerah-daerah tertinggal,
Kariyasa Adnyana yang juga anggota Komisi III DPRD Bali ini melanjutkan, perencanaan pembangunan yang telah diwacanakan oleh Pemprov Bali diharapkan tidak sebatas janji, namun ada realisasinya. Misalnya perencanaan pembangunan jalan tol, bandara dan perencanaan pembangunan lainnya yang bertujuaan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan harus disikapi secara serius.
"Kami berharap perencanaan pembangunan yang diwacanakan oleh Pemprov Bali bisa direalisasikan tidak sebatas seruan politis semata," ujarnya.
Untuk diketahui bahwa dalam upaya mengatasi ketimpangan pembangunan. Pemerintah Provinsi Bali melalui program-progam Bali Mandara (Bali yang aman, dama dan sejahtera) akan membangun infrastruktur strategis, seperti pembangunan jalan tol, pembangunan Pelabuhan Gunaksa, Amed, Tanah Ampo dan Celukan Bawang, pembangunan jalur singkat (short cut) jalan Mengwitani-Singaraja,serta Sanghyang Ambu Karangasem.
Sementara itu, program-program Bali Mandara yang telah dikembangkan sebagai upaya pemerataan pembangunan yakni, pembangunan SMA dan SMK Bali Mandara di Buleleng, Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Kabupaten Karangasem, Buleleng dan Klungkung.(I020/WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Semestinya pemerintah provinsi membuat terobosan dalam pembangunan infrastruktur," katanya, seusai rapat bersama dengan eksekutif di Gedung DPRD Bali, Kamis.
Ia mengatakan program bedah rumah dan program-program lainnya yang hanya bersifat sesaat atau kontemporer perlu diperluas dengan pembangunan infrastruktur untuk memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap adanya kebijakan yang bersifat revolusioner, yang berani merubah tatanan selama ini. Tatanan yang dirubah maksudnya keberpihakan anggaran yang bersifat monumental," ucap politikus PDIP.
Sebagai contoh, kata dia, anggaran untuk infrastruktur harus diarahkan ke daerah-daerah miskin. Demikian halnya pembangunan rumah sakit, sekolah dan program-program pro-rakyat lainnya dioptimalkan pada daerah-daerah tertinggal,
Kariyasa Adnyana yang juga anggota Komisi III DPRD Bali ini melanjutkan, perencanaan pembangunan yang telah diwacanakan oleh Pemprov Bali diharapkan tidak sebatas janji, namun ada realisasinya. Misalnya perencanaan pembangunan jalan tol, bandara dan perencanaan pembangunan lainnya yang bertujuaan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan harus disikapi secara serius.
"Kami berharap perencanaan pembangunan yang diwacanakan oleh Pemprov Bali bisa direalisasikan tidak sebatas seruan politis semata," ujarnya.
Untuk diketahui bahwa dalam upaya mengatasi ketimpangan pembangunan. Pemerintah Provinsi Bali melalui program-progam Bali Mandara (Bali yang aman, dama dan sejahtera) akan membangun infrastruktur strategis, seperti pembangunan jalan tol, pembangunan Pelabuhan Gunaksa, Amed, Tanah Ampo dan Celukan Bawang, pembangunan jalur singkat (short cut) jalan Mengwitani-Singaraja,serta Sanghyang Ambu Karangasem.
Sementara itu, program-program Bali Mandara yang telah dikembangkan sebagai upaya pemerataan pembangunan yakni, pembangunan SMA dan SMK Bali Mandara di Buleleng, Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Kabupaten Karangasem, Buleleng dan Klungkung.(I020/WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015