Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah mencermati laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat terjadi deflasi pada September 2015 sebesar 0,05 persen.

"Di satu sisi itu bagus, tapi kita juga harus mencermati dan mempelajari kemungkinan itu sebagai pertanda adanya permintaan yang melambat," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.

Menurut dia, ada sisi positif dan sisi negatif dari kondisi deflasi yang terjadi pada September 2015.

"Kita tidak bisa membanggakan itu sebagai keberhasilan, tapi itu juga bukan berita jelek," ucapnya.

Menurut dia, sisi positif kondisi itu adalah bahwa secara umum tidak terjadi kenaikan harga, khususnya harga pangan.

"Penyebab inflasi pada umumnya adalah harga pangan, dengan kondisi ini artinya secara umum tidak terjadi kenaikan harga pangan yang membuat kemudian inflasi terjadi," ucapnya, menjelaskan.

BPS mencatat pada September 2015 terjadi deflasi 0,05 persen dibanding bulan Agustus yang inflasi sebesar 0,39 persen.

"Setelah melewati musim Ramadhan dan Lebaran 2015, kontrol pemerintah dalam mengendalikan harga sudah cukup bagus," kata Kepala BPS Suryamin. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Agus Salim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015