Negara (Antara Bali) - Ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Raudhatul Athfal (RA) Darussaalam, Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana melakukan doa bersama untuk korban tragedi Mina, Senin.

Pantauan di lokasi, selain untuk korban yang meninggal maupun luka-luka, murid serta guru MI dan RA tersebut mendoakan, jamaah haji yang terhindar dari ambruknya krane di Majidil Haram dan tragedi Mina selamat pulang ke Indonesia.

"Kami juga termasuk pihak yang cemas dengan adanya dua musibah tersebut, karena kepala sekolah kami termasuk jamaah haji yang berangkat," kata Alfina Laila, salah seorang guru MI Darussalam.

Ia mengatakan, dari pengurus Yayasan Darussalam yang menghubungi Kepala Sekolah MI Darussalam Sukartawan lewat pesan pendek, diperoleh kabar yang bersangkutan selamat dan sehat.

Doa bersama ini dipimpin Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Ustad Sya'rani Yasin, dengan lokasi di halaman sekolah MI Darussalam, sebelum murid melakukan kegiatan usia ulangan tengah semester.

"Saya berharap, musibah ini menjadi evaluasi bagi pemerintah Arab Saudi, agar tidak terulang lagi untuk jamaah haji selanjutnya. Pemerintah Indonesia juga harus aktif mendorong perbaikan tersebut," kata Sya'rani, usai memimpin doa bersama.

Ia yakin, dengan berbagai sumberdaya yang dimiliki, pemerintah Arab Saudi mampu memperbaiki sistem, khususnya saat jamaah haji hendak melempar jumrah dengan melintasi Mina.

Ucapan ihklas dari masyarakat yang keluarganya menjadi korban musibah ambruknya krane maupun di Mina, menurutnya, tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak melakukan perbaikan sistem.

"Namanya manusia, meskipun bilang ihklas dan rela, di hatinya pasti ada kesedihan akibat meninggalnya anggota keluarganya," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015