Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar telah merampungkan pembuatan jalur jalan bagi pengendara sepeda sepanjang 30 kilometer.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Denpasar I Gede Astika, di sela-sela acara peluncuran "bike to school" di Denpasar, Kamis mengemukakan, jalur sepanjang itu belum cukup dan perlu ditambah lagi.
"Namun, karena terkendala masalah pendanaan pada tahun ini maka penambahan lajur itu akan dilakukan secara bertahap," katanya.
Dia menjelaskan, pembuatan jalur sepeda tersebut berupa pemberian marka jalan secara terputus-putus dengan tujuan jika jalur itu tidak digunakan oleh pengendara sepeda, bisa digunakan oleh pengendara sepeda motor.
"Tapi untuk jalur sepeda memang diprioritaskan untuk pengendara sepeda. Jadi jika ada pengendara sepeda yang menggunakan jalur tersebut maka pengendara sepeda motor diharapkan tidak menggunakannya," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya telah berusaha membuat jalur sepeda yang menghubungkan langsung dengan kawasan sekolah yang ada di Denpasar.
"Nantinya seluruh jalur sepeda akan dihubungkan dengan kawasan sekolah-sekolah yang ada di ibu kota Provinsi Bali ini," katanya.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung program "bike to school", ujarnya.
Saat ini jalur sepeda yang sudah dibuat adalah dimulai dari kawasan Renon, Jalan Sudirman dan sekitar Jalan Kamboja.
Sementara Ketua Sekretariat Bersama Sepeda (Samas) Denpasar IDM Merthakota mengatakan, saat ini jalur sepeda yang tersedia masih kurang. Karena itu pihaknya meminta supaya jalur sepeda terus ditambah oleh Pemkot Denpasar.
"Pembuatan jalur sepeda itu adalah tanggung jawab sepenuhnya pemerintah setempat. Kami berharap sekali pemerintah bisa menambah jalur sepeda sehingga di sekitar sekolah yang ada di Denpasar memiliki jalur bagi pengendara sepeda," katanya.
Penambahan jalur sepeda itu dirasa cukup mendesak, ujarnya, karena ada kaitannya dengan diluncurkannnya program "bike to school" yang salah satu tujuannya adalah menumbuhkan minat pelajar untuk menggunakan sepeda ke sekolah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Denpasar I Gede Astika, di sela-sela acara peluncuran "bike to school" di Denpasar, Kamis mengemukakan, jalur sepanjang itu belum cukup dan perlu ditambah lagi.
"Namun, karena terkendala masalah pendanaan pada tahun ini maka penambahan lajur itu akan dilakukan secara bertahap," katanya.
Dia menjelaskan, pembuatan jalur sepeda tersebut berupa pemberian marka jalan secara terputus-putus dengan tujuan jika jalur itu tidak digunakan oleh pengendara sepeda, bisa digunakan oleh pengendara sepeda motor.
"Tapi untuk jalur sepeda memang diprioritaskan untuk pengendara sepeda. Jadi jika ada pengendara sepeda yang menggunakan jalur tersebut maka pengendara sepeda motor diharapkan tidak menggunakannya," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya telah berusaha membuat jalur sepeda yang menghubungkan langsung dengan kawasan sekolah yang ada di Denpasar.
"Nantinya seluruh jalur sepeda akan dihubungkan dengan kawasan sekolah-sekolah yang ada di ibu kota Provinsi Bali ini," katanya.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung program "bike to school", ujarnya.
Saat ini jalur sepeda yang sudah dibuat adalah dimulai dari kawasan Renon, Jalan Sudirman dan sekitar Jalan Kamboja.
Sementara Ketua Sekretariat Bersama Sepeda (Samas) Denpasar IDM Merthakota mengatakan, saat ini jalur sepeda yang tersedia masih kurang. Karena itu pihaknya meminta supaya jalur sepeda terus ditambah oleh Pemkot Denpasar.
"Pembuatan jalur sepeda itu adalah tanggung jawab sepenuhnya pemerintah setempat. Kami berharap sekali pemerintah bisa menambah jalur sepeda sehingga di sekitar sekolah yang ada di Denpasar memiliki jalur bagi pengendara sepeda," katanya.
Penambahan jalur sepeda itu dirasa cukup mendesak, ujarnya, karena ada kaitannya dengan diluncurkannnya program "bike to school" yang salah satu tujuannya adalah menumbuhkan minat pelajar untuk menggunakan sepeda ke sekolah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010