Jakarta (Antara Bali) - Menteri Perdagangan Thomas Lembong meluncurkan ASEAN Economic Community (AEC) Center sebagai salah satu upaya Kementerian Perdagangan khususnya untuk mensosialisasikan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 1 Januari 2016 mendatang.
"AEC Center sangat diperlukan agar semua pihak bisa mendapatkan update dan progress tentang MEA agar Indonesia dapat meraih dan memaksimalkan manfaat MEA bagi perekonomian Indonesia," kata Thomas, di Jakarta, Senin.
Selain untuk mensosialisasikan pemberlakuan MEA tersebut, juga untuk sosialisasi peluang pasar yang harus diraih kepada para pemangku kepentingan, khususnya pejabat pemerintah daerah, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat umum.
Thomas mengatakan, salah satu kunci keberhasilan implementasi MEA adalah jika seluruh masyarakat mengetahui secara benar mengenai MEA, manfaatnya, dan cara memanfaatkannya. AEC Center akan memberikan dukungan dan pengetahuan seputar MEA.
"Pengetahuan masyarakat yang benar dan jelas tentang MEA adalah salah satu kunci suksesnya implementasi MEA," ujar Thomas.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, menjelaskan bahwa AEC Center dibentuk dengan misi untuk memberikan konsultasi perdagangan dan jasa.
Selain itu, juga untuk edukasi publik tentang perkembangan dan peluang MEA, serta pelayanan advokasi bagi para pelaku usaha untuk pasar ASEAN, dimana tujuannya adalah agar pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor ke pasar ASEAN maupun ke mitra dagang ASEAN.
Selain itu, AEC Center juga akan memberikan coaching clinics kepada pelaku usaha tentang peluang ekspor produk-produk unggulan dan produk potensial, serta informasi yang lengkap mengenai semua prosedur kegiatan ekspor ke pasar ASEAN dan semua Mitra Dagang ASEAN. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"AEC Center sangat diperlukan agar semua pihak bisa mendapatkan update dan progress tentang MEA agar Indonesia dapat meraih dan memaksimalkan manfaat MEA bagi perekonomian Indonesia," kata Thomas, di Jakarta, Senin.
Selain untuk mensosialisasikan pemberlakuan MEA tersebut, juga untuk sosialisasi peluang pasar yang harus diraih kepada para pemangku kepentingan, khususnya pejabat pemerintah daerah, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat umum.
Thomas mengatakan, salah satu kunci keberhasilan implementasi MEA adalah jika seluruh masyarakat mengetahui secara benar mengenai MEA, manfaatnya, dan cara memanfaatkannya. AEC Center akan memberikan dukungan dan pengetahuan seputar MEA.
"Pengetahuan masyarakat yang benar dan jelas tentang MEA adalah salah satu kunci suksesnya implementasi MEA," ujar Thomas.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, menjelaskan bahwa AEC Center dibentuk dengan misi untuk memberikan konsultasi perdagangan dan jasa.
Selain itu, juga untuk edukasi publik tentang perkembangan dan peluang MEA, serta pelayanan advokasi bagi para pelaku usaha untuk pasar ASEAN, dimana tujuannya adalah agar pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor ke pasar ASEAN maupun ke mitra dagang ASEAN.
Selain itu, AEC Center juga akan memberikan coaching clinics kepada pelaku usaha tentang peluang ekspor produk-produk unggulan dan produk potensial, serta informasi yang lengkap mengenai semua prosedur kegiatan ekspor ke pasar ASEAN dan semua Mitra Dagang ASEAN. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015