Chengdu (Antara Bali) - Museum Serangga Tiongkok Barat memamerkan sekelompok fosil serangga langka berusia jutaan tahun di Kota Chengdu, bagian barat daya Provinsi Sichuan, mulai Minggu.

Pameran yang akan berlangsung sebulan itu antara lain memperlihatkan beberapa fosil semut, capung, kumbang dan lebah tertua, banyak di antaranya berasal dari Periode Jurassic.

"Penyebab kelangkaan fosil serangga adalah karena rangka luarnya tidak bertahan baik," kata kurator museum Zhao Li.

Beberapa fosil serangga yang dipamerkan terlihat berbeda total dari keturunan modern mereka, tapi yang lain tampak sama, tambah Zhao.

Spesimen paling berharga dalam pameran itu adalah fosil semut yang diyakini berusia 165 juta tahun, sekitar 45 juta tahun lebih tua dari fosil semut yang ditemukan arkeolog Amerika di hutan hujan Amazon.

"Fosil yang masih awet ditemukan di gunung kapur di Ningcheng County, Daerah Otonomi Mongolia Bagian Dalam," kata Zhao seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Museum Serangga Tiongkok Barat (The Insect Museum of West China), museum serangga terbesar di Asia, memiliki lebih dari 400.000 sampel serangga yang dikumpulkan dari 40 lebih negara. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015