Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Jepang membantu pembangunan ruang kelas belajar bagi anak berkebutuhan khusus yakni penyandang autis di Anggunan, Lukluk, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

"Gedung untuk proses belajar mengajar itu melalui bantuan hibah `Grassroots` Keamanan Kemanusiaan dari Pemerintah Jepang kepada Yayasan Meidina Nusantara," kata Sokhibi, staf Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar, Sabtu.

Pembangunan gedung tersebut diresmikan Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Noboru Nomura dan dihadiri mantan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, pengurus Rotary Club Bali Taman serta tokoh masyarakat Jumat (25/9).

Proyek ruang kelas tersebut senilai 27.565 dolar AS, yang telah ditandatangani oleh Konsul Jenderal Jepang di Denpasar dan Ketua Youth Shine Academy/Yayasan Meidina Nusantara.

Melalui proyek tersebut telah dibangun dua ruang kelas, kantor serta pengadaan fasilitas pendukung seperti meja, kursi, dan peralatan lainnya.

Konjen Nomura menyampaikan bahwa bantuan hibah berskala kecil ini didedikasikan bagi anak-anak penyandang autis untuk memperoleh kemudahan dalam mendapatkan sarana belajar dan meningkatkan keterampilan, sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan masyarakat demi terciptanya kehidupan masa depan yang lebih baik.

Ketua Yayasan Meidina Nusantara Teguh Jaya Putra memberikan apresiasi kepada masyarakat dan Pemerintah Jepang atas pembangunan ruang kelas yang memang benar-benar diperlukan karena tempat belajar bagi anak-anak autis di Bali terbatas.

Keberadaan tempat belajar itu membantu pemerintah untuk mewujukan Bali sebagai provinsi layak anak.

Bantuan hibah "Grassroots" untuk Keamanan Manusia merupakan skema yang dapat membantu masyarakat Indonesia tingkat akar rumput secara langsung dengan memanfaatkan pengetahuan organisasi nonprofit yang memiliki kegiatan bersifat akar rumput.

Selain itu, bantuan hibah "grassroots" juga merupakan skema cepat yang memungkinkan suatu proyek dimulai kurang lebih satu tahun setelah proposal diajukan.

Proyek yang dibangun ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah pembangunan di tingkat masyarakat akar rumput di Indonesia khususnya Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015