Negara (Antara Bali) - Panwaslu Jembrana kembali menemukan pemilih yang terdaftar ganda untuk Pilkada, meskipun beberapa waktu lalu sudah memberikan rekomendasi perbaikan ke KPU.
"Masih ada ratusan pemilih yang terdaftar ganda, bahkan ada satu identitas yang tercatat sampai lima kali. Kami akan kembali memberikan rekomendasi untuk perbaikan ke KPU, mumpung masih tahapan Daftar Pemilih Sementara," kata Ketua Panwaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, dari verifikasi, pihaknya menemukan 568 pemilih yang diduga sama orangnya, yang beberapa diantaranya dalam rekomendasi sebelumnya, minta untuk ditelusuri dan diperbaiki oleh KPU.
Menurutnya, dalam verifikasi daftar pemilih ini, Panwaslu membantu KPU, agar data dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) nantinya mendekati sempurna, dan menggindari protes usai Pilkada.
Karena sudah dua kali memberikan rekomendasi yang sama, ia minta KPU lebih cermat dalam mendata pemilih, sehingga tidak ditemukan lagi pemilih ganda.
Ia mengatakan, terdaftarnya seorang pemilih beberapa kali, bukan berarti ada kecurangan untuk memenangkan pasangan tertentu dalam Pilkada, tapi bisa saja karena faktor ketidaksengajaan.
"Kalau kami lihat, pemilih ganda di Kabupaten Jembrana karena tidak sengaja. Tapi itu akan berpengaruh terhadap jumlah golput, karena pemilih yang terdaftar ganda tetap saja hanya satu kali menggunakan hak pilihnya," ujarnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Masih ada ratusan pemilih yang terdaftar ganda, bahkan ada satu identitas yang tercatat sampai lima kali. Kami akan kembali memberikan rekomendasi untuk perbaikan ke KPU, mumpung masih tahapan Daftar Pemilih Sementara," kata Ketua Panwaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, dari verifikasi, pihaknya menemukan 568 pemilih yang diduga sama orangnya, yang beberapa diantaranya dalam rekomendasi sebelumnya, minta untuk ditelusuri dan diperbaiki oleh KPU.
Menurutnya, dalam verifikasi daftar pemilih ini, Panwaslu membantu KPU, agar data dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) nantinya mendekati sempurna, dan menggindari protes usai Pilkada.
Karena sudah dua kali memberikan rekomendasi yang sama, ia minta KPU lebih cermat dalam mendata pemilih, sehingga tidak ditemukan lagi pemilih ganda.
Ia mengatakan, terdaftarnya seorang pemilih beberapa kali, bukan berarti ada kecurangan untuk memenangkan pasangan tertentu dalam Pilkada, tapi bisa saja karena faktor ketidaksengajaan.
"Kalau kami lihat, pemilih ganda di Kabupaten Jembrana karena tidak sengaja. Tapi itu akan berpengaruh terhadap jumlah golput, karena pemilih yang terdaftar ganda tetap saja hanya satu kali menggunakan hak pilihnya," ujarnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015