Dubai (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo pada Senin siang meninjau pelabuhan peti kemas dan pengolahan aluminium di Dubai.

Setelah menempuh perjalanan darat dari Abu Dhabi, Presiden meninjau bagaimana pelabuhan peti kemas melakukan pengelolaan dengan efesien dan adanya kepastian waktu.

"Ini sudah kita siapkan 'dry port' kerja sama di Surabaya dan kita kembangkan di Tanjung Api-api (Sumsel), saya minta dua minggu survei dan di jakarta kita putuskan langsung jalan," kata Presiden Joko Widodo usai melakukan peninjauan di Dubai Port World.

Selain meninjau pelabuhan, Kepala Negara juga meninjau pabrik pengolahan aluminium yang nantinya akan didorong untuk bekerja sama mengembangkan aluminium di Asahan, Sumatera Utara.

"Aluminium juga sama di Asahan ada pasir silika, ada nikel yang sebetulnya bisa kita kerjakan sebagus ini, antara dua-tiga minggu ini jalan, apakah kerja sama dengan BUMN, atau bisa mereka (Dubai) sendiri silahkan, kita memang telat tapi segera ambil keputusan," kata Presiden.

Kepala negara mengatakan dengan pola pengelolaan seperti ini maka kegiatan bongkar muat dan pengelolaan peti kemas akan efektif dan kompetitif. "Yang jelas menjamin biaya yang lebih rendah 20 persen, efesien bisa berikan pelayanan yang baik," kata Kepala Negara.

Pengelola Dubai Port dan Dubai Alumininium diajak untuk berinvestasi dan mengembangkan pelabuhan serta pengelolaan aluminium di Indonesia karena mereka dinilai memiliki kemampuan dan pengalaman menangani hal itu.

"Mereka punya pengalaman punya jaringan semua perusahaan logistik di seluruh dunia bisa disini, kalau ini bisa dilakukan nanti biaya logistik murah akhirnya barang akan kompetitif dan harganya rendah," tegas Presiden. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Panca Hari Prabowo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015