Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali menambah persediaan vaksin antirabies ebanyak 14.000 vial untuk mengantisipasi kekurangan stok seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kami menambah 14.000 vial VAR yang sebelumnya disediakan 16.000 vial sehingga totalnya saat ini di Bali sebanyak 30.000 vial vaksin antirabies," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Sabtu.
Jumlah VAR yang disediakan itu, kata dia, sudah didistribusikan di masing-masing pelayanan kesehatan (rumah sakit) yang ada di sembilan kabupaten/kota di Bali.
Dengan penambahan VAR tersebut, Suarjaya mengharapkan kekhawatiran masyarakat Bali yang sebelumnya sulit untuk memperoleh vaksin saat tergigit anjing, saat ini sudah tersedia dan mencukupi.
"Meskipun persediaan VAR kami tambah, kami berharap jumlah gigitan anjing ke manusia menurun," ujarnya.
Upaya untuk menekan kasus gigitan anjing ke manusia itu, kata dia, masyarakat diimbau untuk mengandangkan hewan peliharaannya itu agar tidak menggigit orang lain atau pemiliknya sendiri.
Oleh sebab itu, ia menekankan kepada masyarakat agar tetap melakukan upaya pencegahan (preventif) sejak dini untuk kasus gigitan anjing. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami menambah 14.000 vial VAR yang sebelumnya disediakan 16.000 vial sehingga totalnya saat ini di Bali sebanyak 30.000 vial vaksin antirabies," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Sabtu.
Jumlah VAR yang disediakan itu, kata dia, sudah didistribusikan di masing-masing pelayanan kesehatan (rumah sakit) yang ada di sembilan kabupaten/kota di Bali.
Dengan penambahan VAR tersebut, Suarjaya mengharapkan kekhawatiran masyarakat Bali yang sebelumnya sulit untuk memperoleh vaksin saat tergigit anjing, saat ini sudah tersedia dan mencukupi.
"Meskipun persediaan VAR kami tambah, kami berharap jumlah gigitan anjing ke manusia menurun," ujarnya.
Upaya untuk menekan kasus gigitan anjing ke manusia itu, kata dia, masyarakat diimbau untuk mengandangkan hewan peliharaannya itu agar tidak menggigit orang lain atau pemiliknya sendiri.
Oleh sebab itu, ia menekankan kepada masyarakat agar tetap melakukan upaya pencegahan (preventif) sejak dini untuk kasus gigitan anjing. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015