Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan Resimen Mahasiswa (Menwa) agar jangan menjadi organisasi eksklusif, tetapi harus dapat membaur dengan organisasi kemahasiswaan lainnya.
"Menwa adalah pilar utama sistem keamanan di kampus dan merupakan kekuatan cadangan dalam sistem bela negara. Organisasi ini merupakan sebuah wadah pembentukan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab dan keberanian," kata Pastika saat melantik Komandan dan Wakil Komandan Menwa Ugracena Periode 2015-2020, di Denpasar, Sabtu.
Dalam pelantikan itu, Prof Dr IGN Sudiana dan Made Arya Amitaba dilantik Pastika sebagai Komandan dan Wakil Komandan Menwa Ugracena Periode 2015-2020.
Dengan jejaring yang luas, menurut Pastika, Menwa juga harus mampu menjalin komunikasi lintas kampus. Mengingat strategisnya peran tersebut sehingga Menwa janganlah menjadi organisasi ekslusif.
Di sisi lain, dia juga mendorong eksistensi organisasi tersebut agar menjadi wadah pembentukan semangat bela negara di kalangan generasi muda. Khususnya kepada Menwa Ugracena diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam menyikapi degradasi moral, terutama yang terjadi di kalangan generasi muda.
Mantan Kapolda Bali itu juga nenggugah kepekaan para Menwa agar ikut terlibat dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial, satu diantaranya adalah kemiskinan. Hingga saat ini Bali masih bergelut dengan upaya penuntasan angka kemiskinan.
"Kita masih punya empat persen penduduk miskin. Jadi tolong bantu saya untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Selain dalam pengentasan kemiskinan, Pastika juga mendorong peran Menwa dalam menyukseskan berbagai program Bali Mandara. Hal ini karena pemerintah tak mungkin bekerja sendiri, perlu keterlibatan seluruh komponen, khususnya para mahasiswa.
Dia juga mengingatkan agar seragam dan atribut Menwa yang dikenakan jangan hanya dipakai untuk gagah-gagahan. Di balik pemakaian seragam ada tanggung jawab besar yang harus diemban.
Pastika pun secara khusus mengurai makna atribut baret ungu yang dikenakan seorang Menwa. "Baret itu punya filosofi luar biasa. Kalau di lingkungan militer, butuh perjuangan sangat berat untuk memperolehnya. Bahkan ada yang hampir mati. Di balik baret, ada tanggung jawab untuk menegakkan kejujuran, keadilan dan keberanian," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya berharap agar Menwa Ugracena tetap eksis, tak terkotak-kotak dan tidak terkontaminasi ormas atau parpol. "Kampus harus steril dari kontaminasi seperti itu," ujarnya.
Secara khusus, Sudikerta juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur Bali. Selama ini, IARMI dan Menwa yang masih aktif telah mengambil peran dalam sejumlah program pembangunan seperti bedah rumah, penanaman pohon dan gerakan kebersihan.
"Kami punya tenaga yang siap dimanfaatkan untuk mendukung program pembangunan," ucapnya yang juga Wagub Bali itu.
Selain pelantikan Komandan Menwa dan Wakil Komandan Menwa, acara juga diisi dengan pengangkatan empat anggota kehormatan yang terdiri dari Gubernur Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana dan Pimpinan DPRD Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Menwa adalah pilar utama sistem keamanan di kampus dan merupakan kekuatan cadangan dalam sistem bela negara. Organisasi ini merupakan sebuah wadah pembentukan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab dan keberanian," kata Pastika saat melantik Komandan dan Wakil Komandan Menwa Ugracena Periode 2015-2020, di Denpasar, Sabtu.
Dalam pelantikan itu, Prof Dr IGN Sudiana dan Made Arya Amitaba dilantik Pastika sebagai Komandan dan Wakil Komandan Menwa Ugracena Periode 2015-2020.
Dengan jejaring yang luas, menurut Pastika, Menwa juga harus mampu menjalin komunikasi lintas kampus. Mengingat strategisnya peran tersebut sehingga Menwa janganlah menjadi organisasi ekslusif.
Di sisi lain, dia juga mendorong eksistensi organisasi tersebut agar menjadi wadah pembentukan semangat bela negara di kalangan generasi muda. Khususnya kepada Menwa Ugracena diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam menyikapi degradasi moral, terutama yang terjadi di kalangan generasi muda.
Mantan Kapolda Bali itu juga nenggugah kepekaan para Menwa agar ikut terlibat dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial, satu diantaranya adalah kemiskinan. Hingga saat ini Bali masih bergelut dengan upaya penuntasan angka kemiskinan.
"Kita masih punya empat persen penduduk miskin. Jadi tolong bantu saya untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Selain dalam pengentasan kemiskinan, Pastika juga mendorong peran Menwa dalam menyukseskan berbagai program Bali Mandara. Hal ini karena pemerintah tak mungkin bekerja sendiri, perlu keterlibatan seluruh komponen, khususnya para mahasiswa.
Dia juga mengingatkan agar seragam dan atribut Menwa yang dikenakan jangan hanya dipakai untuk gagah-gagahan. Di balik pemakaian seragam ada tanggung jawab besar yang harus diemban.
Pastika pun secara khusus mengurai makna atribut baret ungu yang dikenakan seorang Menwa. "Baret itu punya filosofi luar biasa. Kalau di lingkungan militer, butuh perjuangan sangat berat untuk memperolehnya. Bahkan ada yang hampir mati. Di balik baret, ada tanggung jawab untuk menegakkan kejujuran, keadilan dan keberanian," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya berharap agar Menwa Ugracena tetap eksis, tak terkotak-kotak dan tidak terkontaminasi ormas atau parpol. "Kampus harus steril dari kontaminasi seperti itu," ujarnya.
Secara khusus, Sudikerta juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur Bali. Selama ini, IARMI dan Menwa yang masih aktif telah mengambil peran dalam sejumlah program pembangunan seperti bedah rumah, penanaman pohon dan gerakan kebersihan.
"Kami punya tenaga yang siap dimanfaatkan untuk mendukung program pembangunan," ucapnya yang juga Wagub Bali itu.
Selain pelantikan Komandan Menwa dan Wakil Komandan Menwa, acara juga diisi dengan pengangkatan empat anggota kehormatan yang terdiri dari Gubernur Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana dan Pimpinan DPRD Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015