Denpasar (Antara Bali) - Asisten Deputi Pengembangan Destinasi, Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata Aswir Malaon mengatakan Indonesia pada tahun 2016 menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Interhash yang digelar di Bali.
"Kegiatan Hash adalah olahraga lari yang bersifat non kompetitif yang menggabungkan unsur persaudaraan, hiburan dan kebugaran," katanya pada pertemuan sinkronisasi dan koordinasi kegiatan tersebut di Kuta, Bali, Kamis.
Ia mengatakan Interhash dimulai sejak tahun 1978. Dan kegiatan olahraga tersebut dapat diartikan sebagai kegiatan hash berskala internasional yang dilaksanakan dua tahun sekali, lokasinya berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain, dan pesertanya berasal dari klub-klub hash seluruh dunia.
Dikatakan setelah kegiatan Hash 1988 di Bali, dan hingga kini belum pernah menjadi tuan rumah lagi. Padahal Bali sudah pernah mengikuti "bidding" untuk menjadi tuan rumah Interhash pada tahun 2004, 2006 dan 2008, tetapi karena berbagai hal yang mempengaruhi, sehingga belum berhasil sampai dengan pemilihan Interhash di Hainan tahun 2014.
Ia mengatakan pada kegiatan ini seluruh tim teknis Interhash 2016 melakukan diskusi dan berkoordinasi peran dan tanggung jawab masing-masing instansi dalam mendukung kesuksesan "Bali Interhash 2016"
"Oleh karena itu dari pengurus dan anggota Hash seluruh Indonesia mencoba mengajukan diri menjadi tuan rumah Interhash 2016 dengan nama "Bali Interhash 2016".
Target peserta Bali Interhash 2016 diperkirakan sekitar 6.000 orang berasal dari seluruh dunia. Sampai saat ini yang sudah terdaftar mencapai 60 negara dengan jumlah 4.150 peserta, dan pihaknya optimistis pesertanya akan bertambah.(APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kegiatan Hash adalah olahraga lari yang bersifat non kompetitif yang menggabungkan unsur persaudaraan, hiburan dan kebugaran," katanya pada pertemuan sinkronisasi dan koordinasi kegiatan tersebut di Kuta, Bali, Kamis.
Ia mengatakan Interhash dimulai sejak tahun 1978. Dan kegiatan olahraga tersebut dapat diartikan sebagai kegiatan hash berskala internasional yang dilaksanakan dua tahun sekali, lokasinya berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain, dan pesertanya berasal dari klub-klub hash seluruh dunia.
Dikatakan setelah kegiatan Hash 1988 di Bali, dan hingga kini belum pernah menjadi tuan rumah lagi. Padahal Bali sudah pernah mengikuti "bidding" untuk menjadi tuan rumah Interhash pada tahun 2004, 2006 dan 2008, tetapi karena berbagai hal yang mempengaruhi, sehingga belum berhasil sampai dengan pemilihan Interhash di Hainan tahun 2014.
Ia mengatakan pada kegiatan ini seluruh tim teknis Interhash 2016 melakukan diskusi dan berkoordinasi peran dan tanggung jawab masing-masing instansi dalam mendukung kesuksesan "Bali Interhash 2016"
"Oleh karena itu dari pengurus dan anggota Hash seluruh Indonesia mencoba mengajukan diri menjadi tuan rumah Interhash 2016 dengan nama "Bali Interhash 2016".
Target peserta Bali Interhash 2016 diperkirakan sekitar 6.000 orang berasal dari seluruh dunia. Sampai saat ini yang sudah terdaftar mencapai 60 negara dengan jumlah 4.150 peserta, dan pihaknya optimistis pesertanya akan bertambah.(APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015