Singaraja, (Antara Bali) - Seorang atlet judo Kabupaten Bangli atas nama Wayan Agus Widiantara meninggal dunia saat bertanding pada penyisihan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali ke-12 di GOR Undiksha Singaraja, Selasa.

"Atlet bersangkutan dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng," kata Ketua Pelaksana Pertandingan, Agus Putra Adnyana, SH, Selasa.

Ia menjelaskan, pada pertandingan hari ketiga tersebut, almarhum Wayan Agus Widyantara berhadapan dengan atlet tuan rumah Buleleng atas nama Gede Sandy Juniartha di kelas berat 90-100 kilogram putra.

"Pada awalnya pertandingan berlangsung lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku pada cabang judo sesuai dengan aturan Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI)," kata dia.

Lebih lanjut, ia memaparkan, pertandingan diawali dengan "Hajime". Kemudian pada saat kedua pejudo melakukan bantingan pada area pertandingan sisi kiri, lawan dari Wayan Agus membanting dengan teknik bantingan "Kosi Guruma", berlanjut dengan bantingan di bawah.

"Pada bagian bergumul di bawah tidak ada hasil, maka wasit menghentikan pertandingan di detik ke-21 dan kedua pejudo kembali ke tengah pertandingan," ungkap dia.

Dijelaskan, ketika pertandingan dilanjutkan, wasit menghampiri dan menepuk bahu Wayan Agus tetapi tidak mendapatkan respon sehingga wasit membaringkannya di lantai untuk memberikan perawatan medis. "Petugas medis memberikan perawatan berupa bantuan oksigen tambahan melakukan pengecekan detak jantung," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, karena keadaan korban kritis, tim medis memberi petunjuk pada panitia pelaksana agar membawa Wayan Agus ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Namun naas, ketika dirawat beberapa saat, dokter yang merawat menyatakan atlet tersebut meninggal dunia, dimana secara medis dinyatakan henti nafas," imbuhnya.

Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Porprov Bali, Nyoman Artha Widnyana mengatakan kejadian tersebut disebabkan murni karena musibah. "Pertandingan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dalam aturan pertandingan judo internasional," imbuhnya.

Artha Widnyana menambahkan, pihaknya saat ini mengintensifkan penanganan atlet cidera ketika bertanding. "Setiap hari kami menyiagakan 50 orang tim medis yang selalu siap memantau pertandingan," katanya. (KUN)















Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015