Singaraja (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Nyoman Tirtawan menyesalkan Hotel Puri Saron di Desa Pemaron, Kabupaten Buleleng, Bali membuang sampah sembarangan di pinggir sungai yang hanya berjarak 20 meter dari daerah pantai setempat.
"Sampah-sampah dibuang sembarangan oleh pihak hotel begitu saja, mengingat di sekitar hotel hanya ada semak belukar serta tidak ada pemukiman penduduk," kata Nyoman Tirtawan, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya sangat kecewa dengan hotel kurang peduli dengan kebersihan lingkungan yang sangat mengganggu pemandangan, apalagi, di daerah itu termasuk lingkungan pariwisata.
Menurut dia, hotel sebagai salah satu pelaku wisata sudah seharusnya memiliki manajemen pengelolaan sampah yang baik, sehingga tidak merugikan kepentingan umum.
Ia menambahkan, tumpukan sampah sangat mencemari lingkungan, apalagi, sebagian sampah yang dibuang jatuh ke sungai dan hanyut terbawa sampai ke pantai dan lautan lepas.
Ia menghawatirkan bau busuk dari tumpukan sampah dan pemandangan yang jorok dapat mempengaruhi penilaian wisatawan yang berkunjung ke Buleleng.
"Mengingat tidak sedikit wisatawan mancanegara (wisman) yang menginap dan berwisata di Pantai Pemaron, bagian dari kawasan wisata Lovina," imbuh dia.
Lebih lanjut, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dapat segera mengambil tindakan tegas. "Pemkab harus berani menindak hal hal yang `nyeleneh` seperti ini," imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Hotel Puri Saron, Putu Darma mengakui pihaknya telah membuang sampah sembarangan di balik tembok sisi Timur hotel.
Namun menurutnya, sampah yang dibuang itu merupakan sampah kebun, sementara sampah dapur dan sampah hotel lainnya, telah bekerjasama dengan pihak Desa Pemaron dalam pengelolaan lebih lanjut ke TPST.
"Sampah-sampah dari hotel diangkut setiap hari oleh pihak desa ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Desa Pemaron dan kami sudah membayar setiap bulan," kata dia.
Selanjutnya, pada Sabtu (5/9) mendatang pihaknya berencana melaksanakan gotong royong membersihkan sampah-sampah dibalik tembok sisi Timur hotel.
Selain itu, pihaknya berencana akan menanam pepohonan di sepanjang sungai dan juga melakukan pembibitan pohon bakau. Kami meminta maaf kepada masyarakat dan terima kasih atas kepeduliaannya," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sampah-sampah dibuang sembarangan oleh pihak hotel begitu saja, mengingat di sekitar hotel hanya ada semak belukar serta tidak ada pemukiman penduduk," kata Nyoman Tirtawan, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya sangat kecewa dengan hotel kurang peduli dengan kebersihan lingkungan yang sangat mengganggu pemandangan, apalagi, di daerah itu termasuk lingkungan pariwisata.
Menurut dia, hotel sebagai salah satu pelaku wisata sudah seharusnya memiliki manajemen pengelolaan sampah yang baik, sehingga tidak merugikan kepentingan umum.
Ia menambahkan, tumpukan sampah sangat mencemari lingkungan, apalagi, sebagian sampah yang dibuang jatuh ke sungai dan hanyut terbawa sampai ke pantai dan lautan lepas.
Ia menghawatirkan bau busuk dari tumpukan sampah dan pemandangan yang jorok dapat mempengaruhi penilaian wisatawan yang berkunjung ke Buleleng.
"Mengingat tidak sedikit wisatawan mancanegara (wisman) yang menginap dan berwisata di Pantai Pemaron, bagian dari kawasan wisata Lovina," imbuh dia.
Lebih lanjut, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dapat segera mengambil tindakan tegas. "Pemkab harus berani menindak hal hal yang `nyeleneh` seperti ini," imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Hotel Puri Saron, Putu Darma mengakui pihaknya telah membuang sampah sembarangan di balik tembok sisi Timur hotel.
Namun menurutnya, sampah yang dibuang itu merupakan sampah kebun, sementara sampah dapur dan sampah hotel lainnya, telah bekerjasama dengan pihak Desa Pemaron dalam pengelolaan lebih lanjut ke TPST.
"Sampah-sampah dari hotel diangkut setiap hari oleh pihak desa ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Desa Pemaron dan kami sudah membayar setiap bulan," kata dia.
Selanjutnya, pada Sabtu (5/9) mendatang pihaknya berencana melaksanakan gotong royong membersihkan sampah-sampah dibalik tembok sisi Timur hotel.
Selain itu, pihaknya berencana akan menanam pepohonan di sepanjang sungai dan juga melakukan pembibitan pohon bakau. Kami meminta maaf kepada masyarakat dan terima kasih atas kepeduliaannya," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015