Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia membawa misi khusus dalam konferensi perubahan iklim yang akan digelar pada November-Desember 2015 di Paris, Prancis.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung setelah rapat dengan sejumlah pejabat dipimpin oleh Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Senin, mengatakan pertemuan itu membahas persiapan konferensi perubahan iklim yang akan digelar di Paris.
"Acara ini forum penting untuk dunia. Ada beberapa hal yang diharapkan Presiden. Beliau ingin Indonesia sebagai negara kepulauan punya kekhasan yang akan disampaikan ke kita supaya kita tak sekadar ikuti kemauan dunia," katanya.
Misi itulah yang sedang dikuatkan dan dibahas secara khusus melibatkan sejumlah pakar dan kementerian terkait.
Pada kesempatan yang sama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pihaknya telah menyiapkan dokumen untuk disampaikan dalam Global Climate Change di Paris yang telah melalui proses sidang panjang yang menghimpun para pemangku kepentingan.
"Dokumen ini sudah disiapkan dalam proses sidang panjang menghimpun stakeholder. Setelah dilaporkan kita akan upload segera dan untuk dapat masukan apabila masih ada dan kira tunggu dia minggu," katanya.
Sementara enam gubernur yang akan turut serta dalam Global Climate Change yakni Aceh, Papua, Papua Barat, Kalimantan Tengah, serta Sumatera Selatan.
Pada kesempatan itu juga hadir Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Sarwono Kusumaaadja dan Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Rachmat Witoelar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Sekretaris Kabinet Pramono Anung setelah rapat dengan sejumlah pejabat dipimpin oleh Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Senin, mengatakan pertemuan itu membahas persiapan konferensi perubahan iklim yang akan digelar di Paris.
"Acara ini forum penting untuk dunia. Ada beberapa hal yang diharapkan Presiden. Beliau ingin Indonesia sebagai negara kepulauan punya kekhasan yang akan disampaikan ke kita supaya kita tak sekadar ikuti kemauan dunia," katanya.
Misi itulah yang sedang dikuatkan dan dibahas secara khusus melibatkan sejumlah pakar dan kementerian terkait.
Pada kesempatan yang sama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pihaknya telah menyiapkan dokumen untuk disampaikan dalam Global Climate Change di Paris yang telah melalui proses sidang panjang yang menghimpun para pemangku kepentingan.
"Dokumen ini sudah disiapkan dalam proses sidang panjang menghimpun stakeholder. Setelah dilaporkan kita akan upload segera dan untuk dapat masukan apabila masih ada dan kira tunggu dia minggu," katanya.
Sementara enam gubernur yang akan turut serta dalam Global Climate Change yakni Aceh, Papua, Papua Barat, Kalimantan Tengah, serta Sumatera Selatan.
Pada kesempatan itu juga hadir Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Sarwono Kusumaaadja dan Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Rachmat Witoelar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015