Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Nyoman Suyasa mendesak pemerintah secara serius menangani kasus anjing rabies, sebab semakin banyak warga meninggal karena gigitan anjing tersebut.

"Pemerintah harus serius menangani kasus rabies tersebut dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit rabies tersebut," katanya di Denpasar, Senin.

Ia mengharapkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi hewan peliharaannya agar tidak terkena penyakit rabies. Jika warga menemukan anjing yang diduga rabies supaya segera melaporkan ke petugas guna dilakukan tindakan lebih lanjut.

"Penyakit rabies tersebut memang saat ini baru terjangkit pada anjing, oleh karena itu warga agar tetap waspada terhadap hewan tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan penanganan kasus rabies di Bali sangat sulit, karena biaya vaksin bagi orang yang terkena gigitan anjing sangat mahal yakni berkisar Rp1 juta.

Selain itu, kata dia, Bio Farma selaku produsen pembuat vaksin saat ini tidak lagi memproduksi anti-tetanus tersebut. Hal ini menjadi tantangan karena ketersediaan vaksin menjadi langka.

"Nyawa manusia lebih mahal dan berharga dari pada anjing karena itu kita harus tanggulangi ini. Anjing itu setiap enam bulan sekali harus divaksin dan kalau tidak divaksin dia akan kembali seperti semula," kata Mangku Pastika.

Untuk itu, Mangku Pastika mengimbau LSM dan masyarakat penyayang anjing agar bersinergis dengan pemerintah dalam menanggulangi kasus rabies di Bali.

"Peran aktif semua elemen masyarakat akan sangat membantu menanggulangi dan mencegah meningkatnya kasus rabies di Pulau Dewata," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015