Tabanan (Antara Bali) - Sebanyak 50 peserta Kemah Budaya ke-5 Kabupaten Tabanan, Bali menjalani workshop kesenian selama lima hari menunjukkan kemampuannya dalam penguasaan tari Bali di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Sabtu malam.

Ke-50 peserta kemah budaya siswa sekolah menengah atas (SMA) pilihan dari seluruh SMA yang ada di wilayah Kabupaten Tabanan dan mengikuti kegiatan kemah selama lima hari di Pura Serijong, Bajera, Kecamatan Selemadeg.

Mereka menampilkan sejumlah pertunjukan menarik mulai dari musik, tari-tarian, matembang, serta melukis sesuai pelatihan yang diperoleh dari mentor seperti musisi Sawung Jabo dengan Sirkus Baroknya, I Wayan Yudane, Oppie Andaresta, perupa I Putu Bonuz dan sastrawan Cok Sawitri.

Asisten I Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Yatnanadi pada kesempatan itu mengatakan, kemah budaya dan pentas budaya merupakan salah satu implementasi sistem pendidikan nasional yang antara lain mencetak anak didik yang beriman dan berbudi luhurserta mempunyai keterampilan.

"Saya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemrakarsa serta seluruh komponen yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut," katanya.

Yatnanadi mengaku sempat menanyakan makna dari tema Kemah Budaya dan Pentas Budaya tahun ini kepapa I Ketut Suryadi selaku pemrakarsa kegiatan. Kebetulan tema kali ini adalah Hidup Bukan Sekadar Bernafas. Menurutnya, ada dua hal penting yang menjadi penekanan yakni hidup dan bernafas.

"Keduanya berbanding lurus. Ketika hidup pasti bernafas. Sebaliknya, ketika bernafas pasti hidup. Intinya kita mesti mengisi kehidupan ini dengan aktivitas yang bermanfaat dan positif. Jadi apa yang diperoleh selama workshop mudah-mudahan bisa bermanfaat. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi masyarakat sekitar juga," harapnya.

Ia menambahkan, kegiatan kemah budaya juga merupakan sebuah proses budaya yang sejalan dengan isu nasional yang sedang tren saat ini, yakni revolusi mental. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk aktualisasinya.

Sementara itu, I Ketut Suryadi selaku pemrakarsa kegiatan mengungkapkan rasa bangganya dengan pelaksanaan Kemah Budaya Kelima dan Pentas Budaya 2015. Rasa bangga ini dikarenakan pelaksanaan Kemah Budaya yang rutin digelar setiap tahun sudah berjalan sampai yang kelima kalinya.

"Saya sangat bangga sekali karena Kemah Budaya bisa sampai lima kali," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015