Singaraja (Antara Bali) - Pemilihan Ketua OSIS di SMU Negeri 4 Singaraja, Kabupaten Buleleng, Kamis, disaksikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa.
Lanang mengatakan bahwa kehadirannya di arena itu untuk menyaksikan proyek percontohan pemilihan umum bagi para pemilih pemula sekaligus menjadi kegitan sosialisasi pemilihan umum di kalangan siswa.
"Saya bangga dengan proses pemilihan yang berlangsung dan dilakukan oleh para siswa karena sesuai dengan hati nurani, tanpa paksaan, maupun permainan politik uang seperti yang sering terjadi dalam pelaksaaan pilkada maupun pemilu legislatif," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi Pemilihan OSIS (Organisasi Intra Sekolah) Made Cahaya Buana mengatakan, dalam pesta demokrasi yang berlangsung tiap tahun tersebut dimenangkan oleh pasangan Made Widiatmika dan Victorinus Evan Prasetya dengan meraih 244 suara.
Di posisi kedua, pasangan Nyoman Bagus Arthasusila dan Desak Nyoman Puspayanti unggul dengan perolehan 175 suara dibanding dengan paket Made Perdana yang bersanding dengan Kadek Dwi Pande Wahyuda dengan 134 pemilih.
Sementara peringkat akhir dari empat pasangan yang mengikuti pemilihan Ketua OSIS tersebut, yakni pasangan Fesilisiana Andini Permatasari dengan Dwi Krisna Yudha yang memperoleh suara sebanyak 42 pemilih.
Dalam ajang permilihan tersebut, Ketua KPU Kabupaten Buleleng Kadek Cita Ardana Yudi yang turut menghadiri kegiatan bersama jajarannya di Kota Singaraja mengatakan, pihaknya membantu dengan memberikan beberapa metode serta tata cara pelaksanaan pemilu.
Menurutnya, seluruh tahapan sudah dilakukan oleh penyelenggara yang sebelumnya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak KPU Kabupaten Buleleng.
Yudi yang berasal dari Desa Bebetin, Sawan, itu mengatakan, sosialisasi khususnya yang berlangsung di tingkat pemilih pemula ini diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak.
Diharapkan, seluruh sekolah khususnya di tingkat pemilih pemula yang duduk di bangku sekolah lanjutan, bisa menerapkan proses demokrasi dalam setiap pemilihan Ketua OSIS di tempatnya belajar.
"Untuk saat ini, sudah ada sekitar lima sekolah yang menerapkan sistem pemilihan Ketua OSIS secara langsung seperti proses pelaksanaan pemilu baik kepala daerah, legislatif, maupun presiden," ucap Yudi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Lanang mengatakan bahwa kehadirannya di arena itu untuk menyaksikan proyek percontohan pemilihan umum bagi para pemilih pemula sekaligus menjadi kegitan sosialisasi pemilihan umum di kalangan siswa.
"Saya bangga dengan proses pemilihan yang berlangsung dan dilakukan oleh para siswa karena sesuai dengan hati nurani, tanpa paksaan, maupun permainan politik uang seperti yang sering terjadi dalam pelaksaaan pilkada maupun pemilu legislatif," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi Pemilihan OSIS (Organisasi Intra Sekolah) Made Cahaya Buana mengatakan, dalam pesta demokrasi yang berlangsung tiap tahun tersebut dimenangkan oleh pasangan Made Widiatmika dan Victorinus Evan Prasetya dengan meraih 244 suara.
Di posisi kedua, pasangan Nyoman Bagus Arthasusila dan Desak Nyoman Puspayanti unggul dengan perolehan 175 suara dibanding dengan paket Made Perdana yang bersanding dengan Kadek Dwi Pande Wahyuda dengan 134 pemilih.
Sementara peringkat akhir dari empat pasangan yang mengikuti pemilihan Ketua OSIS tersebut, yakni pasangan Fesilisiana Andini Permatasari dengan Dwi Krisna Yudha yang memperoleh suara sebanyak 42 pemilih.
Dalam ajang permilihan tersebut, Ketua KPU Kabupaten Buleleng Kadek Cita Ardana Yudi yang turut menghadiri kegiatan bersama jajarannya di Kota Singaraja mengatakan, pihaknya membantu dengan memberikan beberapa metode serta tata cara pelaksanaan pemilu.
Menurutnya, seluruh tahapan sudah dilakukan oleh penyelenggara yang sebelumnya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak KPU Kabupaten Buleleng.
Yudi yang berasal dari Desa Bebetin, Sawan, itu mengatakan, sosialisasi khususnya yang berlangsung di tingkat pemilih pemula ini diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak.
Diharapkan, seluruh sekolah khususnya di tingkat pemilih pemula yang duduk di bangku sekolah lanjutan, bisa menerapkan proses demokrasi dalam setiap pemilihan Ketua OSIS di tempatnya belajar.
"Untuk saat ini, sudah ada sekitar lima sekolah yang menerapkan sistem pemilihan Ketua OSIS secara langsung seperti proses pelaksanaan pemilu baik kepala daerah, legislatif, maupun presiden," ucap Yudi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010