Denpasar, 16/8 (Antara) - Sebanyak 300 orang wisatawan dari Tiongkok, Jepang, dan Australia menikmati berbagai macam wahana olahraga air atau "water sport", di Pantai Melasti Serangan, Denpasar, Bali, Minggu, karena memiliki panorama indah dan privasi untuk pengunjung.
"Hari ini (Minggu) sudah ada 300 wisatawan dari berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Australia yang berkunjung dan menikmati semua wahana di temap ini," ujar Wayan Dana, Manajer Pemasaran "Serangan Dive and Water Sport", di Denpasar.
Pihanya mengakui sejak awal Agustus 2015, kunjungan wisatawan mancanegara ke objek wisata itu terus membludak seiring dengan libur internasional dinegara masing-masing.
"Pada Agustus hingga September 2015 saya sudah memprediski adanya peningkatan kunjungan wisatawan kurang lebih mencapai 80 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara saat ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di Pulau Serangan karena turut dilibatkan dalam pengembangan wisata di daerah itu.
Selain itu, ia menambahkan dalam waktu dekat akan segera meluncurkan terobosan membangun rumah makan di Kawasan Pesisir Pantai Melasti, Serangan, yang dibuka pada 1 September 2015 yang diharpkan wisawatan lebih lama lagi menikmati suasana di Serangan.
"Hal ini disebabkan banyak permintaan wisatawan Tiongkok, Jepang dan Australia yang menginginkan adanya fasilitas restoran ditempat itu sehingga waktunya tidak habis terbuang sia-sia untuk mencari tempat makan diluar Pulau Serangan.
Ia mengatakan untuk fasilitas yang disediakan di rumah makan itu, sebanyak 125 kursi untuk pengunjung, tempat bar di pesisir pantai yang dapat menampung 200 orang wisatawan.
Untuk biaya pembangunan rumah makan itu, kata dia, menghabiskan dana kisaran Rp800 juta untuk membuat konsep rumah makan unik dan elegan.
Ia menambahkan para karyawan yang bekerja di tempat itu akan menggaet anak muda dan masyarakat asli Pulau Serangan karena rata-rata penduduk setempat memiliki skil bekerja di Hotel sehingga diharapkan ikut mengembangkan pariwisata di daerah itu.
Kemudian, pembangunan rumah makan itu akan melibatkan nelayan setempat dan mengharapkan Pulau Serangan menjadi destinasi wisata untik yang sejajar dengan objek wisata lainnya di Bali.
"Untuk menjawab permintan wisatawan akan ketersediaannya rumah makan tersebut kami bekerja sama dengan agen perjalanan, nelayan dan masyarakat pesisir untuk bersama-sama membangun itu dan pada April 2015 sudah dapat dioperasionalkan," ujarnya.(SRW)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Hari ini (Minggu) sudah ada 300 wisatawan dari berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Australia yang berkunjung dan menikmati semua wahana di temap ini," ujar Wayan Dana, Manajer Pemasaran "Serangan Dive and Water Sport", di Denpasar.
Pihanya mengakui sejak awal Agustus 2015, kunjungan wisatawan mancanegara ke objek wisata itu terus membludak seiring dengan libur internasional dinegara masing-masing.
"Pada Agustus hingga September 2015 saya sudah memprediski adanya peningkatan kunjungan wisatawan kurang lebih mencapai 80 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara saat ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di Pulau Serangan karena turut dilibatkan dalam pengembangan wisata di daerah itu.
Selain itu, ia menambahkan dalam waktu dekat akan segera meluncurkan terobosan membangun rumah makan di Kawasan Pesisir Pantai Melasti, Serangan, yang dibuka pada 1 September 2015 yang diharpkan wisawatan lebih lama lagi menikmati suasana di Serangan.
"Hal ini disebabkan banyak permintaan wisatawan Tiongkok, Jepang dan Australia yang menginginkan adanya fasilitas restoran ditempat itu sehingga waktunya tidak habis terbuang sia-sia untuk mencari tempat makan diluar Pulau Serangan.
Ia mengatakan untuk fasilitas yang disediakan di rumah makan itu, sebanyak 125 kursi untuk pengunjung, tempat bar di pesisir pantai yang dapat menampung 200 orang wisatawan.
Untuk biaya pembangunan rumah makan itu, kata dia, menghabiskan dana kisaran Rp800 juta untuk membuat konsep rumah makan unik dan elegan.
Ia menambahkan para karyawan yang bekerja di tempat itu akan menggaet anak muda dan masyarakat asli Pulau Serangan karena rata-rata penduduk setempat memiliki skil bekerja di Hotel sehingga diharapkan ikut mengembangkan pariwisata di daerah itu.
Kemudian, pembangunan rumah makan itu akan melibatkan nelayan setempat dan mengharapkan Pulau Serangan menjadi destinasi wisata untik yang sejajar dengan objek wisata lainnya di Bali.
"Untuk menjawab permintan wisatawan akan ketersediaannya rumah makan tersebut kami bekerja sama dengan agen perjalanan, nelayan dan masyarakat pesisir untuk bersama-sama membangun itu dan pada April 2015 sudah dapat dioperasionalkan," ujarnya.(SRW)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015