Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mengoptimalkan pasar tani yang salah satunya guna menekan harga cabai yang kini melonjak hingga Rp70 ribu per kilogram.

"Pasar tani tetap kami lakukan untuk antisipasi kenaikan harga komoditas salah satunya cabai yang kini harganya melonjak," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, pasar tani akan dioptimalkan penyelenggaraannya yang selama ini digelar setiap hari Minggu di halaman Kantor Gubernur Bali di Renon Denpasar.

Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian guna menjamin ketersediaan cabai mengingat naiknya harga cabai, lanjut dia, disebabkan oleh musim kemarau.

"Faktor kekeringan mempengaruhi harga seperti harga cabai yang melonjak," katanya.

Di Pasar Badung Denpasar, harga komoditi cabai rawit dan cabe merah besar melojak sejak empat hari terakhir.

Harga cabai rawit yang sebelumnya hanya Rp15 ribu per kilogram kini menjadi lebih dari Rp70 ribu, kenaikan yang signifikan.

Sedangkan harga cabai merah besar naik dari harga Rp18 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang di Pasar Badung Denpasar mengaku sejak beberapa hari terakhir dirinya tidak mendapatkan pasokan yang cukup untuk cabai akibat musim kemarau ini.

"Biasanya dapat pasokan 20 kilogram tetapi sekarang paling banyak hanya 10 kilogram," kata Nyoman Suarti, pedagang cabai. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015