Denpasar (Antara Bali) - Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mendesak pemerintah membentuk Badan Pengelola Objek Wisata (BPOW) Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, agar dikelola secara profesional.

"Kami mendukung apa yang diwacanakan rekan-rekan anggota Dewan dan mendesak Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemkab Tabanan untuk membentuk BPOW Jatiluwih tersebut," katanya di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan sudah saatnya objek wisata tersebut dikelola secara profesional, sehingga pendapatannya bisa mendongrak pendapatan asli daerah (PAD). Dengan demikian pendukung infrastruktur menuju wisata tersebut bisa diperbaiki lebih baik.

"Objek wisata Jatiluwih, yakni wisata persawahan berundag-undag tersebut telah ditetapkan menjadi warisan dunia oleh Badan Dunia PBB Unesco, karena itu harus dipertahankan dan dijaga kelestariannya," kata mantan Bupati Tabanan dua periode itu.

Adi Wiryatama mengatakan kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut rata-rata per hari mencapai 400 wisatawan asing. Bahkan meningkat kunjungan wisatawan asing dan nusantara saat musim liburan sekolah.

"Selama ini masih dikelola secara konvensional oleh desa pakraman (adat) setempat. Bahkan penghasilan dari retribusi itu sampai saat ini hanya untuk kepentingan desa bersangkutan saja," ujarnya.

Namun dengan adanya badan pengelola, kata dia, objek wisata tersebut manajemennya akan lebih tertib dan rapi, termasuk dalam penyediaan fasilitas penunjang seperti perparkiran kendaraan.

"Dengan dikelola desa adat setempat, manajemennya pun kurang tertib. Mereka hanya bisa menarik retribusi yang besarannya Rp25.000 per orang. Sedangkan kekroditan lalu lintas dibiarkan begitu saja," ucapnya.

Seorang wisatawan asing Michael mengatakan pemandangan di Desa Jatiluwih sangat bagus. Namun akses menuju objek wisata itu sangat rusak parah.

"Jalan menuju ke Jatiluwih cukup parah. Semestinya pemerintah memperbaiki akses jalan tersebut. Apalagi wisatawan yang kesana dikenakan retribusi, mestinya mendapatkan pelayanan yang standar," katanya.

Dari pemantauan, jalan akses menuju wisata Jatiluwih mengalami kerusakan cukup parah. Sekitar lima kilometer sebelum mendapatkan objek wisata itu pengendara harus berjuang melawan jalan rusak tersebut.

Sepanjang jalan tersebut aspalnya sudah borok, tidak ada upaya Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk memperbaiki, padahal kunjungan wisatawan asing dan nusantara ke objek wisata itu terus meningkat setiap tahunnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015