Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan beasiswa sebesar Rp144,16 miliar lebih untuk 107.704 siswa miskin pada tahun anggara 2015.

"Jika dibandingkan tahun sebelumnya, penerima beasiswa tahun ini bertambah. Itu artinya, semakin banyak porsi maka semakin bagus, sehingga semakin banyak anak-anak yang bisa dibantu," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani di Denpasar, Jumat.

Beasiswa miskin sebesar Rp144,16 miliar lebih itu terbagi dalam beberapa kategori yakni beasiswa miskin untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, beasiswa miskin tamatan SMP ke SMKN 1 Denpasar, beasiswa miskin tamatan SMP ke SMK Negeri dan swasta se-Bali, dan beasiswa miskin untuk SMK langka peminat.

Ia mengemukakan, besaran beasiswa untuk tiap jenjang dan kategori yang diterima siswa itu bervariasi. Untuk jenjang SD, masing-masing siswa mendapatkan Rp620 ribu, SMP (Rp890 ribu), SMA (Rp2 juta) dan SMK (Rp3,2 juta). Beasiswa miskin untuk jenjang SD diberikan kepada 56.807 siswa, beasiswa untuk jenjang SMP kepada 21.066 siswa, untuk SMA sebanyak 11.196 siswa dan 18.059 untuk siswa jenjang SMK.

"Sedangkan beasiswa miskin tamatan SMP ke SMKN 1 Denpasar dialokasikan untuk 150 siswa, masing-masing siswa mendapatkan Rp22 juta. Demikian juga untuk siswa miskin tamatan SMP ke SMK Negeri dan swasta se-Bali kepada 270 siswa, masing-masing mendapatkan Rp22 juta juga," katanya.

TIA menambahkan, beasiswa miskin untuk SMK langka peminat diberikan kepada 156 siswa, masing-masing mendapatkan beasiswa Rp5 juta. "Sebenarnya total bansos Disdikpora Bali untuk tahun ini sebesar Rp145,216 miliar lebih, namun alokasi anggaran sebesar Rp1,046 miliar lebih digunakan untuk penyelenggaraan paket A, B, dan C. Yang khusus untuk beasiswa miskin jadi Rp144,16 miliar lebih," katanya.

TIA menandaskan untuk menjamin beasiswa miskin tepat sasaran, penerima beasiswa tahun ini tidak lagi memakai sistem jatah dan pihaknya sudah menyosialisasikan hal tersebuy kepada Disdikpora Kabupaten dan Kota serta para kepala sekolah.

"Kami sudah buatkan sistem grade untuk menetapkan siswa miskin yang berhak mendapatkan beasiswa itu. Nama penerima siswa juga harus ditempel di papan pengumuman sekolah," ujarnya.

Menurut dia, dengan ditempel di papan pengumuman, jangan sampai yang menerima siswa itu anak yang mungkin dekat dengan guru, anak guru, bahkan siswa yang perekonomiannya mampu. "Sedangkan beasiswa itu nanti ditransfer ke rekening sekolah, karena kami khawatirkan jika langsung diberikan pada siswa akan dihabiskan langsung untuk hal-hal di luar pembelajaran," kata TIA. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015