Denpasar (Antara Bali) - Bali mempersiapkan sejumlah atlet cacat terbaiknya untuk pemusatan latihan nasional Kontingen Indonesia dalam bertarung pada kejuaraan Internasional, yakni ASEAN Para Games-VI/2011.
"Kami siapkan sedikitnya enam atlet cacat terbaik untuk bisa maju ke ASEAN Para Games-VI 2011 akan berlangsung di Solo," kata Ketua Badan Pengurus Olahraga Cacat (BPOC) Bali, I Nyoman Sumitha di Denpasar Senin.
Para atlet cacat Bali yang dipersiapkan itu menguasai di nomor angkat berat, dua orang masing-masing Sudiarsa dan Nengah Widiasih, seorang pecatur yakni ketut Mursi dan tiga yang berprestasi di nomor atletik.
Sumitha mengatakan, para atlet yang menguasai di nomor atletik tersebut masing-masing Made Yasa, Nyoman Oka dan Ketut Sarwada, mereka diharapkan bisa dipanggil secepatnya untuk mengikuti pelantas di Solo.
Atlet anak cacat Bali tersebut sudah pernah diuji kemampuan dalam kejuaraan Nasional (kejurnas) I atletik yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah Juli lalu dan Bali berada pada urutan empat besar.
Mereka tersebut sekarang akan dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas di Surakarta dan diharapkan akan mampu memperkuat kontingen Indonesia dan tentu mampu meraih prestasi dan sebagai peraih medali emas dinomornya.
Ia mengatakan, anak-anak pelajar penyandang cacat di daerah ini memiliki potensi besar menjadi atlet berprestasi di tingkat nasional maupun antarbangsa, asal mendapat perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak.
Sejumlah atlet cacat Bali yang telah dijaring dan digembleng kemudian unggul cabang olahraga atletik, angkat berat, catur dan sebagainya dan prestasinya cukup disegani dari lawan-lawannya di tingkat nasional maupun tingkat Asia.
Bali memiliki atlet cacat yang pernah meraih emas di Asia seperti Kristiani, atlet cacat wanita yang menguasai di nomor tolak peluru, Agung di bagian putra dan Komang Murdana di nomor lari, kata Nyoman Sumitha.
Mudah-mudahan atlet yang dipersiapkan dari Bali akan segera mendapat panggilan dari PB BPOC untuk bisa menerima gemblengan bersama atlet lainnya dari Nusantara dan maju ke ASEAN Para Games-VI 2011, harap Sumitha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kami siapkan sedikitnya enam atlet cacat terbaik untuk bisa maju ke ASEAN Para Games-VI 2011 akan berlangsung di Solo," kata Ketua Badan Pengurus Olahraga Cacat (BPOC) Bali, I Nyoman Sumitha di Denpasar Senin.
Para atlet cacat Bali yang dipersiapkan itu menguasai di nomor angkat berat, dua orang masing-masing Sudiarsa dan Nengah Widiasih, seorang pecatur yakni ketut Mursi dan tiga yang berprestasi di nomor atletik.
Sumitha mengatakan, para atlet yang menguasai di nomor atletik tersebut masing-masing Made Yasa, Nyoman Oka dan Ketut Sarwada, mereka diharapkan bisa dipanggil secepatnya untuk mengikuti pelantas di Solo.
Atlet anak cacat Bali tersebut sudah pernah diuji kemampuan dalam kejuaraan Nasional (kejurnas) I atletik yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah Juli lalu dan Bali berada pada urutan empat besar.
Mereka tersebut sekarang akan dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas di Surakarta dan diharapkan akan mampu memperkuat kontingen Indonesia dan tentu mampu meraih prestasi dan sebagai peraih medali emas dinomornya.
Ia mengatakan, anak-anak pelajar penyandang cacat di daerah ini memiliki potensi besar menjadi atlet berprestasi di tingkat nasional maupun antarbangsa, asal mendapat perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak.
Sejumlah atlet cacat Bali yang telah dijaring dan digembleng kemudian unggul cabang olahraga atletik, angkat berat, catur dan sebagainya dan prestasinya cukup disegani dari lawan-lawannya di tingkat nasional maupun tingkat Asia.
Bali memiliki atlet cacat yang pernah meraih emas di Asia seperti Kristiani, atlet cacat wanita yang menguasai di nomor tolak peluru, Agung di bagian putra dan Komang Murdana di nomor lari, kata Nyoman Sumitha.
Mudah-mudahan atlet yang dipersiapkan dari Bali akan segera mendapat panggilan dari PB BPOC untuk bisa menerima gemblengan bersama atlet lainnya dari Nusantara dan maju ke ASEAN Para Games-VI 2011, harap Sumitha.(*)
Editor : Masuki
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010