Denpasar (Antara Bali) - Perdagangan aneka barang kerajinan bernilai seni buatan masyarakat Bali ke Australia cukup stabil dalam kurun waktu hingga pertengahan tahun 2015, walau terjadi pergolakan politik antara pemerintah Australia-Indonesia.

"Pasca hukuman mati gembong narkotika asal Australia di Indonesia beberapa bulan lalu, tidak berpengaruh signifikan terhadap realisasi perdagangan aneka barang kerajinan buatan Bali ke negeri itu," kata Made Parsua, seorang pengusaha kerajinan di Gianyar Kamis.

Pemerintahan boleh rebut-ribut, pascaeksekusi terpidana narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, namun pesanan dari mitra kerjanya dari Australia terus datang dan pengusaha daerah ini mampu memenuhi semua permintaan sesuai pesanan itu.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat realisasi perdagangan dan perolehan devisa nonmigas dari Australia cukup stabil yakni dari 18,6 juta dolar AS selama enam bulan I-2014 menjadi hanya 18,5 juta dolar selama Januari-Juni 2015.

Ini artinya masyarakat Australia terutama para pengusahanya tidak terlalu menghiraukan permasalahan terhadap dua warganya yang dipidana mati akibat narkoba, benda haram yang dapat meracuni generasi muda antar kedua Negara, kata Parsua.

Pengusaha dan eksportir Bali tetap melakukan kegiatannya melayani permintaan mitra usahanya dari Australia terhadap pesanan terutama dibidang perhiasan perak dipadukan emas, pakaian jadi, perabotan rumah tangga dan sebagainya.

Pengusaha bidang kerajinan perhiasan di Bali mampu mengikuti perkembangan zaman, termasuk rancangan yang dikirim dari negara konsumen dari Australia kemudian dipadukan dengan muatan lokal sehingga menjadi antik.

Parsua, pengusaha aneka kerajinan Bali mengatakan, konsumen Australia juga banyak memesan pakaian jadi buatan tangan-tangan terampil masyarakat daerah ini hampir 10 persen dari penjualan 4,8 juta dolar selama Juni 2015.

Tidak saja ekspor kerajinan Bali yang tetap lancar ke Australia, turis negeri kangguru pun tetap ramai ke daerah ini, terbukti banyak pelancong yang mengaku asal Australia yang datang ke toko-toko seni atau ke pengerajin yang ada kawasan Gianyar, kata Parsua. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015