Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata berencana menyusun wisata alternatif yang berlokasi di antara Jawa Timur dan Bali bagi para calon penumpang yang gagal berangkat mengantisipasi erupsi susulan Gunung Raung.
"Mungkin akan ada paket wisata yang menyempatkan (wisatawan) mampir di antara kawasan Bali dan Surabaya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya ditemui di kantor "Bali Tourism Board" (BTB) di Denpasar, Senin.
Menurut dia, ada beberapa destinasi wisata yang bisa ditawarkan kepada wisatawan yang gagal berangkat di bandara yang terdampak abu vulkanik gunung tertinggi kedua di Jawa Timur itu.
Destinasi tersebut di antaranya di "Blue fire" di Banyuwangi dan Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur.
"Itu kan cukup menarik dengan biaya yang murah dan bagian dari paket," ucapnya.
Ia mengharapkan apabila wisatawan tersebut terjebak di bandara terdampak erupsi vulkanik bisa memanfaatkan wisata alternatif itu daripada tertahan selama lebih dari 12 jam.
Sementara itu terkait pascaerupsi Gunung Raung, Arief menjelaskan bahwa sedikitnya 75 ribu calon penumpang gagal berangkat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Hal tersebut mengakibatkan pariwisata di Pulau Dewata terpukul dengan dampak yang signifikan padahal periode Juni-Juli merupakan musim puncak liburan.
"Kita `suffer` (terpukul) atas erupsi Gunung Raung itu. Oleh karena itu kami diskusi sekarang bagaimana secepatnya `merecover` setelah (bencana) itu," ucapnya.
Tak hanya itu, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara juga diprediksi menurun karena banyaknya pembatalan yang diajukan maskapai penerbangan akibat dampak erupsi Gunung Raung.
Namun Arief optimistis fasilitas bebas visa yang diberikan kepada sejumlah negara mampu mendongkrak kembali tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Mungkin akan ada paket wisata yang menyempatkan (wisatawan) mampir di antara kawasan Bali dan Surabaya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya ditemui di kantor "Bali Tourism Board" (BTB) di Denpasar, Senin.
Menurut dia, ada beberapa destinasi wisata yang bisa ditawarkan kepada wisatawan yang gagal berangkat di bandara yang terdampak abu vulkanik gunung tertinggi kedua di Jawa Timur itu.
Destinasi tersebut di antaranya di "Blue fire" di Banyuwangi dan Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur.
"Itu kan cukup menarik dengan biaya yang murah dan bagian dari paket," ucapnya.
Ia mengharapkan apabila wisatawan tersebut terjebak di bandara terdampak erupsi vulkanik bisa memanfaatkan wisata alternatif itu daripada tertahan selama lebih dari 12 jam.
Sementara itu terkait pascaerupsi Gunung Raung, Arief menjelaskan bahwa sedikitnya 75 ribu calon penumpang gagal berangkat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Hal tersebut mengakibatkan pariwisata di Pulau Dewata terpukul dengan dampak yang signifikan padahal periode Juni-Juli merupakan musim puncak liburan.
"Kita `suffer` (terpukul) atas erupsi Gunung Raung itu. Oleh karena itu kami diskusi sekarang bagaimana secepatnya `merecover` setelah (bencana) itu," ucapnya.
Tak hanya itu, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara juga diprediksi menurun karena banyaknya pembatalan yang diajukan maskapai penerbangan akibat dampak erupsi Gunung Raung.
Namun Arief optimistis fasilitas bebas visa yang diberikan kepada sejumlah negara mampu mendongkrak kembali tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015