Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali membawa bantuan tiga tangki air bersih dan beras 1,5 ton untuk membantu warga Dusun Gambir, Desa Julah, Kabupaten Buleleng, yang mengalami krisis air bersih.
"Jika air ini sudah habis, kami berjanji akan segera membawakan kembali untuk mengisi bak-bak penampungan yang dimiliki warga," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membawa langsung bantuan tersebut di Singaraja, Minggu.
Pastika juga meminta warga untuk ikut membantu menemukan sumber-sumber air lain dan segera menginformasikan kepada Pemerintah Provinsi Bali sehingga bisa dilakukan tindakan guna mempercepat mengatasi permasalahan krisis air bersih.
"Tolong hemat menggunakan air dan bisa memanfaatkan air hujan dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu juga mengimbau agar masyarakat menampung air hujan sebanyak-banyaknya dengan wadah apa saja sehingga pada saat musim kemarau bisa dimanfaatkan.
"Jangan sampai ada air yang terbuang dengan percuma, karena air menjadi barang yang sangat berharga," ujar Pastika.
Sementara itu, menurut penuturan salah satu warga Dusun Batu Gambir, Mahafat, wilayahnya sudah tidak pernah turun hujan sekitar tiga bulan terakhir sehingga debit air dari mata air yang selama ini dimanfaatkan warga semakin mengecil.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga harus membeli air secara bersama-sama dari penjual air tangki seharga Rp2.500 perjerigen.
Mahafat menambahkan bahwa hal tersebut terjadi setiap tahunnya.
Mewakili masyarakat lainnya, dia menyampaikan terima kasihnya kepada Gubernur Bali karena telah dengan cepat merespons kesulitan warga.
Saat membawa bantuan tersebut, Pastika juga didampingi oleh Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Dewa Made Indra, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Nyoman Astawa Riadi dan Kepala Dinas Sosial Nyoman Wenten. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Jika air ini sudah habis, kami berjanji akan segera membawakan kembali untuk mengisi bak-bak penampungan yang dimiliki warga," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membawa langsung bantuan tersebut di Singaraja, Minggu.
Pastika juga meminta warga untuk ikut membantu menemukan sumber-sumber air lain dan segera menginformasikan kepada Pemerintah Provinsi Bali sehingga bisa dilakukan tindakan guna mempercepat mengatasi permasalahan krisis air bersih.
"Tolong hemat menggunakan air dan bisa memanfaatkan air hujan dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu juga mengimbau agar masyarakat menampung air hujan sebanyak-banyaknya dengan wadah apa saja sehingga pada saat musim kemarau bisa dimanfaatkan.
"Jangan sampai ada air yang terbuang dengan percuma, karena air menjadi barang yang sangat berharga," ujar Pastika.
Sementara itu, menurut penuturan salah satu warga Dusun Batu Gambir, Mahafat, wilayahnya sudah tidak pernah turun hujan sekitar tiga bulan terakhir sehingga debit air dari mata air yang selama ini dimanfaatkan warga semakin mengecil.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga harus membeli air secara bersama-sama dari penjual air tangki seharga Rp2.500 perjerigen.
Mahafat menambahkan bahwa hal tersebut terjadi setiap tahunnya.
Mewakili masyarakat lainnya, dia menyampaikan terima kasihnya kepada Gubernur Bali karena telah dengan cepat merespons kesulitan warga.
Saat membawa bantuan tersebut, Pastika juga didampingi oleh Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Dewa Made Indra, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Nyoman Astawa Riadi dan Kepala Dinas Sosial Nyoman Wenten. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015