Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Ketut Wija menyambut kedatangan kapal kano tradisional Hawai ‘Hokulea’ di kawasan Pantai Sanur , tepat di belakang area Hotel Mercure, Sabtu (1/8).
"Kapal yang dikomandani oleh Nainoa Thompson ini berlayar dari Darwin Australia dan menempuh perjalanan selama 10 hari hingga tiba di Pelabuhan Benoa hari Jumat kemarin (30/7)," kata Ketut Wija.
Ia menjelaskan, pihaknya mengapresiasi kepala karena Pulau Bali terpilih seagai salah satu pulau tempat bersandarnya kapal tradisional Hawaii ini. Bali yang merupakan sister island of Hawaii memiliki banyak persamaan diantaranya sama sama terletak di kepulauan dan yang terpenting sama sama memiliki pantai yang indah dan bergantung pada sektor pariwisata.
Ia berharap dengan kunjungan ini hubungan baik khususnya dalam bidang pariwisata antara sister of island ini akan terbina semakin erat. Dalam kesempatan ini ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Hawaii yang sudah menerima dengan sangat baik rombongan Pemerintah Provinsi Bali saat kunjungan mereka ke Hawaii beberapa waktu lalu. Wija berharap para awak kapal dapat menikmati kunjungan mereka di Bali.
“Selamat berwisata dan menikmati budaya dan pemandangan Pulau Bali,†imbuhnya.
Sementara itu Komandan kapal kano tradisional ‘Hokulea’ , Naioa Thomson , dalam sambutannya menyampaikan rasa haru dan senangnya karena disambut dengan begitu hangat oleh Pemerintah dan masyarakat Bali.
Ia menjelaskan bahwasannya kapal ‘Hokulea ‘yang ia pimpin adalah sebuah kapal kano tradisional yang telah berusia 40 tahun dan telah berlayar 150 000 mil di Samudra Pasifik.
Ia bersama dengan 13 awak kapalnya telah berlayar meninggalkan Hawaii dari tanggal 30 Mei 2014 dan memulai perjalanan mereka berkeliling negara dan akan kembali ke Hawai pada bulan Juni 2017. Dari Hawaii mereka telah melakukan perjalanan ke Perancis, Polynesia kemudian Kepulauan Cook lalu Samoa, Tonga, New Zealand,Darwin Australia dan Bali.
Kapal tangguh kebanggaan Hawaii ini akan bersandar di Bali sampai tanggal 9 Agustus dan akan melanjutkan petualangannya ke Mauritius –Madagaskar Afrika. Dalam ekspedisinya kali ini kapal ini memiliki awak yang tangguh bahkan terdapat dua awak wanita memegang peran penting sebagai navigator penunjuk arah perjalanan mereka yaitu, Lehua Kamalu, menjadi navigator perjalanan ‘Hokulea’ dari Darwin ke Ashmore kemudian dari Ashmore ke Bali dipandu oleh Jenna Ishii.
Dipilihnya Bali sebagai tempat bersandarnya kapal kano “Hokulea’ tidak terlepas dari nama Bali yang begitu terkenal di dunia internasional dan didorong rasa keigintahuan mereka tentang budaya dan masyarakat Bali membuat mereka berjuang keras untuk sampai di pulau penuh cinta ini.
Kedatangan mereka ke Bali sesuai dengan misi mereka yaitu ‘One World, One Ocean and One People’ yang bertujuan menanamkan semangat kebersamaan sekaligus juga mengajak semua orang dimanapun berada untuk peduli pada kebudayaan, peduli pada lingkungan sekitar dan peduli pada bumi kita.
Dalam kesempatan ini, Thomson mewakili semua awak kapal dan Pemerintah Hawaii mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan Pemerintah Provinsi Bali yang telah membantu dan memberikan ijin sehingga kapal tradisional milik mereka dapat berlabuh di Bali dan merupakan suatu kebanggaan bagi ia dan awak kapalnya bisa mengunjungi pulau surga ini.
Dalam acara yang berlangsung meriah ini, ditampilkan pula lagu dan tarian dari kedua pulau yang ternama ini. Dari Hawai ditampilkan lagu berjudul Ave Vahitie dan Oli Kahea dimana kedua lagu ini berisikan permohonan ijin untuk berlabuh dan ucapan rasa syukur karena telah sampai dengan selamat serta lagu dan tari berjudul Ka Uluwehi a Kei Kai yang menceritakan tentang hubungan yang baik antara manusia dengan manuasia serta manusia dengan alam.
Sedangkan dari Pemerintah Provinsi Bali menampilkan tari penyambutan Sekar Jempiring dan Tari Joged Bumbung yang ditampilkan secara apik oleh siswa siswi SMKN 1 Denpasar. Acara yang menyedot perhatian banyak wisatawan asing yang sedang menikamati indahnya Pantai Sanur. (KUN/WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kapal yang dikomandani oleh Nainoa Thompson ini berlayar dari Darwin Australia dan menempuh perjalanan selama 10 hari hingga tiba di Pelabuhan Benoa hari Jumat kemarin (30/7)," kata Ketut Wija.
Ia menjelaskan, pihaknya mengapresiasi kepala karena Pulau Bali terpilih seagai salah satu pulau tempat bersandarnya kapal tradisional Hawaii ini. Bali yang merupakan sister island of Hawaii memiliki banyak persamaan diantaranya sama sama terletak di kepulauan dan yang terpenting sama sama memiliki pantai yang indah dan bergantung pada sektor pariwisata.
Ia berharap dengan kunjungan ini hubungan baik khususnya dalam bidang pariwisata antara sister of island ini akan terbina semakin erat. Dalam kesempatan ini ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Hawaii yang sudah menerima dengan sangat baik rombongan Pemerintah Provinsi Bali saat kunjungan mereka ke Hawaii beberapa waktu lalu. Wija berharap para awak kapal dapat menikmati kunjungan mereka di Bali.
“Selamat berwisata dan menikmati budaya dan pemandangan Pulau Bali,†imbuhnya.
Sementara itu Komandan kapal kano tradisional ‘Hokulea’ , Naioa Thomson , dalam sambutannya menyampaikan rasa haru dan senangnya karena disambut dengan begitu hangat oleh Pemerintah dan masyarakat Bali.
Ia menjelaskan bahwasannya kapal ‘Hokulea ‘yang ia pimpin adalah sebuah kapal kano tradisional yang telah berusia 40 tahun dan telah berlayar 150 000 mil di Samudra Pasifik.
Ia bersama dengan 13 awak kapalnya telah berlayar meninggalkan Hawaii dari tanggal 30 Mei 2014 dan memulai perjalanan mereka berkeliling negara dan akan kembali ke Hawai pada bulan Juni 2017. Dari Hawaii mereka telah melakukan perjalanan ke Perancis, Polynesia kemudian Kepulauan Cook lalu Samoa, Tonga, New Zealand,Darwin Australia dan Bali.
Kapal tangguh kebanggaan Hawaii ini akan bersandar di Bali sampai tanggal 9 Agustus dan akan melanjutkan petualangannya ke Mauritius –Madagaskar Afrika. Dalam ekspedisinya kali ini kapal ini memiliki awak yang tangguh bahkan terdapat dua awak wanita memegang peran penting sebagai navigator penunjuk arah perjalanan mereka yaitu, Lehua Kamalu, menjadi navigator perjalanan ‘Hokulea’ dari Darwin ke Ashmore kemudian dari Ashmore ke Bali dipandu oleh Jenna Ishii.
Dipilihnya Bali sebagai tempat bersandarnya kapal kano “Hokulea’ tidak terlepas dari nama Bali yang begitu terkenal di dunia internasional dan didorong rasa keigintahuan mereka tentang budaya dan masyarakat Bali membuat mereka berjuang keras untuk sampai di pulau penuh cinta ini.
Kedatangan mereka ke Bali sesuai dengan misi mereka yaitu ‘One World, One Ocean and One People’ yang bertujuan menanamkan semangat kebersamaan sekaligus juga mengajak semua orang dimanapun berada untuk peduli pada kebudayaan, peduli pada lingkungan sekitar dan peduli pada bumi kita.
Dalam kesempatan ini, Thomson mewakili semua awak kapal dan Pemerintah Hawaii mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan Pemerintah Provinsi Bali yang telah membantu dan memberikan ijin sehingga kapal tradisional milik mereka dapat berlabuh di Bali dan merupakan suatu kebanggaan bagi ia dan awak kapalnya bisa mengunjungi pulau surga ini.
Dalam acara yang berlangsung meriah ini, ditampilkan pula lagu dan tarian dari kedua pulau yang ternama ini. Dari Hawai ditampilkan lagu berjudul Ave Vahitie dan Oli Kahea dimana kedua lagu ini berisikan permohonan ijin untuk berlabuh dan ucapan rasa syukur karena telah sampai dengan selamat serta lagu dan tari berjudul Ka Uluwehi a Kei Kai yang menceritakan tentang hubungan yang baik antara manusia dengan manuasia serta manusia dengan alam.
Sedangkan dari Pemerintah Provinsi Bali menampilkan tari penyambutan Sekar Jempiring dan Tari Joged Bumbung yang ditampilkan secara apik oleh siswa siswi SMKN 1 Denpasar. Acara yang menyedot perhatian banyak wisatawan asing yang sedang menikamati indahnya Pantai Sanur. (KUN/WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015