Kuta (Antara Bali) - Kawasan wisata Kuta, Kabupaten Badung, Bali selama ini menjadi dambaan wisatawan dalam dan luar negeri untuk dapat menikmati pemandangan alam pantai pasir putih, sejumlah hiburan malam di daerah itu.

Namun kegembiraan wisatawan domestik maupun mancanegara ini terasa terganggu dengan banyaknya tangan-tangan jahil (copet) yang sering memanfaatkan peluang untuk mencuri barang-barang milik para pelancong, kata Bram Irfansah, seorang tukang ojek di Kuta, Rabu.

Ia mengatakan, banyak wisatawan mengaku kehilangan dompet, handphone dan barang berharga lainnya saat mengunjungi tempat hiburan malam.

"Sebagian tamu yang keluar tempat hiburan banyak yang mengeluh, saat mereka memeriksa saku celana belakang, korban," ujar Bram.

"Para korban kemudian mengaku, dompet ataupun handphone sudah tidak ada,"ujar Bram saat ditemui di luar lokasi tempat hiburan malam.

Ia mengatakan, modus yang dilakukan para pelaku dengan cara mendekati wisatawan asing, selanjutnya berpura-pura menawarkan barang jualan dan begitu ada kesempatan tangan pelaku merogoh celana korban.

"Setelah berhasil mengambil barang korbannya, pelaku dengan begitu saja kabur meninggalkan lokasi dengan hasil yang telah di raihnya,"ungkapnya.

Irfansah menjelaskan, rata-rata korban kehilangan uang senilai jutaan rupiah.

"Pelaku ini mempunyai kelompok di Kuta, mereka tidak bekerja sendirian, untuk wilayah operasinya tempat hiburan malam,"paparnya.

Menurut Bram Irfansah, sudah pernah ada pelaku yang ditangkap polisi , namun begitu keluar penjara, mereka beraksi lagi.

"Untuk menghindari hal serupa terjadi dan para copet yang khusus melakukan aksinya di kawasan tempat hiburan malam ini, saya harapkan aparat kepolisian rajin berpatroli di sekitar kawasan tempat hiburan malam Kuta,"pungkas Bram sembari menunjuk lokasi dimana para pencopet ini mangkal. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015