Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau masyarakat memilih pemimpin di daerahnya yang memiliki kemampuan tidak biasa atau di atas rata-rata pada ajang pilkada Desember 2015.

"Pemimpin itu orang biasa, tetapi bukan manusia biasa, kalau dia manusia biasa maka tidak akan jadi pemimpin," kata Pastika dalam orasinya pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, Minggu.

Ia memaparkan bahwa seorang pemimpin dalam ajaran Agama Hindu harus mencerminkan konsep Asta Brata, yaitu delapan sifat mulia Tuhan yang harus dimiliki oleh serang peminpin.

Menurut dia, pada era reformasi sekarang setiap warga negara yang memiliki hak suara berhak secara langsung tanpa perwakilan menyalurkan hak suaranya.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh masyarakat agar memberikan hak pilihnya sesuai dengan harapan dan bertanggung jawab atas pilihannya.

Pada 9 Desember 2015, dari sembilan kabupaten di Bali, pilkada akan diselenggarakan di enam kabupaten/kota yakni di Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, Karangasem dan Kota Denpasar. Dari 26-28 Juli 2015 merupakan tahap pendaftaran pasangan calon kepala daerah dari unsur partai politik.

Di sisi lain, Pastika menyampaikan renungan kepada masyarakat dalam memaknai hari raya keagamaan yakni Hari Galungan dan Hari Raya Idul Fitri yang baru saja berlalu.

Kedua hari raya tersebut , menurut Pastika, memiliki makna yang sama yaitu kemenangan umatnya dari peperangan atau pertarungan yang berat melawan sifat yang ada dalam diri kita sendiri seperti amarah, iri hati, dengki, sombong dan serakah.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan antarumat beragama, apalagi menjelang pilkada, sehingga kasus di Tolikara Papua tidak sampai terjadi di Pulau Dewata. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015