Singaraja (Antara Bali) - Tokoh lintas agama di Kabupaten Buleleng menandatangani kesepakatan menjaga kerukunan, toleransi dan kebersamaan antarumat beberagama, untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketenteraman masyarakat di daerah itu.

"Kesepakatan ditandatangani di hadapan Kapolres Buleleng dan Komandan Kodim (Dandim) 1609/Buleleng di Mapolres setempat dan pertemuan ini juga serentak di setiap kecamatan di `Bumi Panji Sakti` ini," kata Kapolres Buleleng, AKBP Kurniadi, Rabu.

Ia menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan tindaklanjut dari pertemuan serupa yang sudah dilakukan sebelumnya ketika menjelang perayaan Idul Fitri dan Galungan beberapa waktu lalu.

Ketika menjelang hari raya Galungan dan Idul Fitri pekan lalu sudah disepakati untuk selalu menjaga kerukunan dan melakukan sosialisasi hasil pertemuan yang menyejukkan tersebut kepada umatnya masing masing," imbuhnya.

Menurut dia, pihak kepolisian tetap berharap setiap ada kegiatan keagamaan harus melibatkan unsur dari agama lain dalam hal pengamanan seperti Pecalang, Banser NU dan Pemuda Kristen serta pengamanan dari agama lainnya.

Sesepuh Desa Pakraman Buleleng, Made Rimbawa yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, selama ini umat Hindu selalu terbuka dan selalu menjaga hubungan baik dengan umat agama lain.

Ia berharap tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat di Buleleng agar memberikan contoh yang baik terkait toleransi antar umat beragama di kabupaten yang memiliki wilayah paling luas di Pulau Bali itu. "Harus dimulai dari yang paling atas, maka, unsur yang di bawahnya akan mengikuti," imbuh dia.

Selain itu, Rimbawa menambahkan, selama ini ada beberapa kendala menyosialisasikan toleransi kepada masyarakat. Salah satu di antaranya peran FKUB yang terlalu aktif karena keterbatasan dana.

Memang ada bantuan dana operasional dari Pemda tapi tidak besar. Kami sudah sering mengajukan proposal tapi dana yang keluar tidak sesuai dengan yang diajukan,tambah Rimbawa.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Buleleng, Maksum Amin, mengatakan, bagi NU toleransi antarumat beragama dan pluralisme sudah menjadi harga mati yang harus selalu dijaga oleh semua pihak.

Mengenai permasalahan dana, Maksum Amin berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng agar membantu untuk memberikan anggaran sebagai operasional FKUB supaya sosialisasi berjalan dengan maksimal. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bagus Andi

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015