Gianyar (Antara Bali) - Pengrajin asal Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali memproduksi aneka produk kerajinan berbahan baku bambu yang memiliki nilai estetika tinggi, sehingga banyak wisatawan asing tertarik membeli sebagai cendera mata.

"Bahan baku dari bambu sangat bagus diolah menjadi aneka produk industri kerajinan karena tekstur dari batang pohon bambu mudah diukir dan dibentuk sedemikian rupa," kata Nyoman Adi Nugraha, salah seorang pengrajin bambu Sukawati, Senin.

Ia menjelaskan, dirinya membuat berbagai jenis kerajinan berbahan baku bambu seperti ukiran manusia berbagai ekspresi, vas bunga, gantungan kunci dan beberapa jenis kerajinan lain.

Dikatakan dalam sehari ia dapat memproduksi aneka kerajinan antara 20 sampai 30 buah dengan ukuran dan bentuk yang bermacam macam.

Kalau pesanan sedang ramai, kami meningkatkan jumlah produksi antara 40 sampai 50 jenis kerajinan yang berbeda tergantung pesanan dari konsumen, sedangkan harganya dipatok antara Rp30 ribu sampai Rp500 ribu tergantung motif dan kerumitan dari kerajinan itu sendiri.

"Motif kerajinan lukisan bermotif manusia berbagai ekspresi memiliki harga paling mahal dibandingkan jenis lainnya, harganya menembus angka Rp500 ribu sampai Rp700 ribu sesuai ukuran," kata dia.

Dalam bidang pemasaran, Adi Nugraha menjelaskan, saat ini berbagai jenis karyanya diminati konsumen asal Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya di Benua Eropa.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Bali, Made Suastika mengatakan pengusaha Pulau Dewata mampu menjual 3,7 juta pcs hasil kerajinan bambu selama Januari-Juni 2015 senilai 4.7 juta dolar Amerika Serikat (AS), melorot hingga 61 persen jika dibandingkan periode sama 2014 mencapai 12,4 juta dolar.

"Saat ini ekspor kerajinan berbahan baku bambu menurun dibandingkan beberapa tahun terakhir, hal ini disebabkan negara negara tujuan ekspor membatasi jumlah pembelian akibat pengaruh penurunan ekonomi global," kata dia. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015