Denpasar (Antara Bali) - Delegasi media Provinsi Hainan, Tiongkok, mengunjungi Bali selama empat hari mulai Rabu (22/7) hingga Sabtu (25/7), untuk lebih mengenal potensi pariwisata daerah ini sekaligus menjajaki komunitas masyarakat Hainan yang telah turun temurun menetap di Pulau Dewata.

"Melalui kunjungan ini diharapkan juga lebih memperkuat ikatan provinsi bersaudara (Sister Province) antara Hainan dan Bali, sekaligus melapangkan jalan bagi Tiongkok-Indonesia dalam mendorong kerja sama `Satu Kawasan Satu Jalur`," ujar ketua delegasi Mr. Weng Chaojian, Director of Politics Information Departemen of Hainan Daily dalam email yang diterima Antara, Selasa.

Kunjungan delegasi besar dari sebuah media cetak paling berpengaruh di Hainan ini, dilaksanakan hampir dua bulan setelah 10 jurnalis asal Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengunjungi Hainan yang difasilitasi Konjen RRT di Denpasar Mr Hu Yinquan dan Wakonjen Liu Zhijie Yang Shu.

Selain Hainan, delegasi jurnalis dari tiga provinsi di Indonesia ini juga mengunjungi beberapa provinsi di Tiongkok mendiskusikan prospek kerja sama `One Belt One Road` atau Satu Kawasan Satu Jalur dengan sejumlah jurnalis Tiongkok dan para pejabat hubungan luar negeri di beberapa provinsi yang dikunjunginya.

Delegasi Besar Hainan Daily ini juga mengunjungi banyak negara terutama yang berada di lintasan jalur sutera laut, sedangkan delegasi yang diutus ke Bali beranggotakan lima orang selain Mr Weng Chaojian, ada tiga jurnalis senior Haninan Daily yaitu Hou Sai, Zhou Hualan, Mr Shan Jinggang.

Satu anggota delegasi adalah Ms Huang Xin, Deputy Director, Information Division of Foreign Affairs Office of Hainan Province atau Deputy Direktur Divisi Informasi Kantor Hubungn Luar Negeri Province Hainan.

Kerja sama satu kawasan satu jalur yang lebih dikenal dengan `One Belt One Road` digagas langsung Presiden Tiongkok Xi Jinping, untuk mengembalikan marwah kedigjayaan nenek moyang mengarungi jalur sutera laut dalam perdagangan lintas negara yang sangat melegenda ribuan tahun silam.

Tekad Tiongkok merekonstruksi kembali Jalur Sutera Laut Abad XXI ini sejalan dengan tujuan program Presiden Jokowi dalam membangun Tol Laut yang akan membantu masyarakat Indonesia mengembalikan kedigjayaannya di laut, tentunya melalui kerja sama konstruktif dengan negara tetangga dengan kemampuan ekonominya terkuat kedua di dunia itu.

"Justru itu salah satu kepentingan kami mengunjungi Bali adalah mendiskusikan efektivitas kerja sama `One Belt One Road` dengan kalangan media di daerah ini, sekaligus membangun pemahaman dan pengertian mendalam atas dasar kepentingan dan tanggung jawab bersama dalam menciptakan kemakmuran kawasan," ujarnya.

Selanjutnya Weng Chaojian menjelaskan, jadwal perjalanan delegasi selama di Bali adalah Rabu (22/7) Juli tiba di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali pukul 18.10 Wita menggunakan pesawat pesawat GA414 dari Jakarta, kemudian langsung menuju hotel.

Keesokan harinya Kamis (23 /7) Pukul 0 9:00 -10: 00 Wita mengunjungi Konjen RRT dilanjutkan 11: 00  12:00 mengunjungi Sekolah Hainan (Hainan School), 13: 00 -14 :00 makan siang, 14:00 -18:00 mengunungi objek wisata Tanah Lot dan Kuta dan 19:00 sampai selesai diakhiri makan malam dan kembali ke hotel.

Selanjutnya Jumat (24/7) Pukul 10:00 Wita rencananya beraudensi dengan Gubernur Bali, 10:00 -12: 00 bertemu dengan organisasi Paguyuban Hainan, 13: 00 - 14:00 makan siang, 15:00 - 17:00 menggelar diskusi dengan kalangan jurnalis Bali dan Hainan di Grand Mirage Hotel Tanjung Benoa, 18:30 makan malam dan 19:00 - 20:30 menonton Devdan.

Pada hari terakhir Sabtu (25/7) Pukul 09:00 - 11:00 Wita berkunjung ke objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) 12:00- 13:00 makan siang, 13:00 - 15:00 berkunjung ke Pantai Uluwatu, 18:00 makan malam dan 20:00 menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk kembali ke Hainan. (KUN)





Pewarta: pewarta: Bagus Andi

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015