Tabanan (Antara Bali) - Warga Desa Adat Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali memperbaiki tempat suci Pura Kahyangan Bale Agung secara swadaya tahap pertama dengan biaya Rp307 juta dari rencana total Rp2 miliar.
"Dana tersebut merupakan iuran dari 307 kepala keluarga (KK) atau masing-masing KK sebesar Rp1 juta," kata Ketua Panitia pembangunan pura tersebut, Wayan Suastama, Selasa.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti meletakkan batu pertama pembangunan tempat suci tersebut didampingi anggota DPRD Tabanan Nyoman Sudiana dan Camat Baturiti Tos Partha Senin (20/7).
Bupati Eka memberikan apresiasi atas semangat warga Desa Adat Batunya dalam membangun tempat suci yang rencananya menghabiskan dana Rp2 miliar.
Ia mengharapkan masyarakat memiliki rasa kepedulian dengan penuh kesadaran ikut memelihara hasil-hasil pembangunan yang telah berhasil diwujudkan bersama.
Hal itu penting karena tanpa dipelihara dengan baik dan berkelanjutan, hasil-hasil pembangunan tidak akan bisa dimanfaatkan dengan maksimal dalam jangka waktu yang lama.
Mari bersama-sama melestarikan seni budaya yang telah kita miliki, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melanjutkannya," harap Bupati Eka.
Ketua Panitia pembangunan Wayan Suastama menjelaskan, pembangunan pura tersebut sejak lama direncanakan.
Perbaikan tempat suci tersebut secara menyeluruh yakni jaba sisi, jaba tengah dan madya utama dengan 18 pelinggih direncanakan menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar.
Ia mengharapkan perhatian pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, jika semuanya secara swadaya hingga rampung tentu berat bagi masyarakat setempat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Dana tersebut merupakan iuran dari 307 kepala keluarga (KK) atau masing-masing KK sebesar Rp1 juta," kata Ketua Panitia pembangunan pura tersebut, Wayan Suastama, Selasa.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti meletakkan batu pertama pembangunan tempat suci tersebut didampingi anggota DPRD Tabanan Nyoman Sudiana dan Camat Baturiti Tos Partha Senin (20/7).
Bupati Eka memberikan apresiasi atas semangat warga Desa Adat Batunya dalam membangun tempat suci yang rencananya menghabiskan dana Rp2 miliar.
Ia mengharapkan masyarakat memiliki rasa kepedulian dengan penuh kesadaran ikut memelihara hasil-hasil pembangunan yang telah berhasil diwujudkan bersama.
Hal itu penting karena tanpa dipelihara dengan baik dan berkelanjutan, hasil-hasil pembangunan tidak akan bisa dimanfaatkan dengan maksimal dalam jangka waktu yang lama.
Mari bersama-sama melestarikan seni budaya yang telah kita miliki, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melanjutkannya," harap Bupati Eka.
Ketua Panitia pembangunan Wayan Suastama menjelaskan, pembangunan pura tersebut sejak lama direncanakan.
Perbaikan tempat suci tersebut secara menyeluruh yakni jaba sisi, jaba tengah dan madya utama dengan 18 pelinggih direncanakan menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar.
Ia mengharapkan perhatian pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, jika semuanya secara swadaya hingga rampung tentu berat bagi masyarakat setempat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015