Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah RI akan mengubah pembagian dana subsidi listrik pada 2016 sekitar Rp 30 triliun menjadi bantuan langsung tunai untuk bidang listrik, pendidikan dan sosial.

"Nanti akan diberikan, baik diberikan tunjangan sekolah, tunjangan sosial, dan juga subsidi listrik," kata Wakil Presiden HM Jusuf Kalla ditemui di Kantor Wapres, Jakarta pada Selasa.

Menurut JK, pemerintah masih mempertimbangkan pemberian bantuan tersebut apakah secara langsung atau melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Wapres menambahkan pertimbangan tersebut dilakukan agar dana subsidi tepat sasaran diberikan kepada warga kurang mampu.

"Bukan per-orang, tapi per-keluarga yang memakai listrik. Hanya orang yang benar-benar tidak mampu membayar listrik yang diberikan subsidi. Itu kan dasar subsidi itu, tidak mensubsidi jumlah watt-nya tapi orangnya yang tidak mampu," kata Kalla.

Wapres mengatakan hasil efisiensi subsidi tersebut juga akan diberikan untuk pembangunan fasilitas listrik di Indonesia guna memenuhi kebutuhan listrik nasional.

Pemerintah Indonesia semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memutuskan untuk menyalurkan subsidi listrik dengan mekanisme melalui PLN yang diberikan kepada pengguna listrik kapasitas maksimal 900 watt. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015