Denpasar (Antara Bali) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Badung bekerja sama dengan BLH Provinsi Bali mengadakan pembinaan bersih sampah plastik kepada masyarakat di kawasan Seminyak, Kuta.
"Pembinaan kami lakukan untuk menumbuhkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sebagai upaya mendukung Bali provinsi hijau dan bersih," kata Kepala BLH Badung I Wayan Suteja MH di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, setelah Kelurahan Siminyak, pembinaan dilakukan dengan menyasar desa-desa lain di wilayah Kabupaten Badung.
Semua elemen masyarakat diharapkan peduli dalam mewujudkan kebersihan lingkungan sekitarnya, di samping menanami setiap jengkal tanah dengan pohon penghijauan, termasuk tanaman yang mempunyai nilai ekonomis maupun kebutuhan kegiatan adat dan ritual.
"Jajaran BLH membantu Pemkab Badung untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta perusakan lingkungan hidup melalui penetapan kebijakan yang tepat dari perencanaan pembangunan lingkungan berbasis masyarakat," ujar Wayan Suteja.
Pengembangan pembangunan di wilayah Kabupaten Badung mempertimbangkan daya dukung lingkungan, dengan harapan mampu menciptakan kebijaksanaan yang didasarkan pada potensi, kondisi lingkungan hidup dan aspirasi masyarakat.
Dengan demikian akan mampu menciptakan bingkai natural, sosial dan kultur yang memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan sesuai aspek keterkaitan, keseimbangan dan keadilan, ujar Wayan Suteja.
Sementara Kabid Unit Pelaksana Teknis BLH Provinsi Bali Gde Suarjana menambahkan, perkembangan ekonomi di Badung tidak bisa terlepas dari permasalahan lingkungan yang harus digarap secara bersama-sama.
Kelurahan Seminyak, Kabupaten Badung yang menjadi sasaran penyuluhan bersih sampah plastik, mengingat kawasan pariwisata itu kini secara sungguh-sungguh menangani limbah terutama limbah padat berupa plastik.
Kegiatan tersebut diharapkan mampu menanamkan kesadaran dan kepedulian dari anak-anak sekolah hingga seluruh masyarakat tentang bahaya limbah plastik.
Sampah plastik tersebut mengandung zat dioksin yang dapat merusak saraf dan proses penguraian memerlukan waktu panjang sekitar 300 tahun.
Jika sampah plastik itu dibakar bisa menimbulkan pencemaran udara dan merusak lapisan ozon. Oleh sebab itu upaya mencanangan Bali bebas sampah plastik tahun 2013 disambut baik Pemkab Badung.
Badung diharapkan menjadi barometer menuju pembangunan yang berkelanjutan, yakni Bali bersih dan hijau, ujar Gede Suarjana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Pembinaan kami lakukan untuk menumbuhkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sebagai upaya mendukung Bali provinsi hijau dan bersih," kata Kepala BLH Badung I Wayan Suteja MH di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, setelah Kelurahan Siminyak, pembinaan dilakukan dengan menyasar desa-desa lain di wilayah Kabupaten Badung.
Semua elemen masyarakat diharapkan peduli dalam mewujudkan kebersihan lingkungan sekitarnya, di samping menanami setiap jengkal tanah dengan pohon penghijauan, termasuk tanaman yang mempunyai nilai ekonomis maupun kebutuhan kegiatan adat dan ritual.
"Jajaran BLH membantu Pemkab Badung untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta perusakan lingkungan hidup melalui penetapan kebijakan yang tepat dari perencanaan pembangunan lingkungan berbasis masyarakat," ujar Wayan Suteja.
Pengembangan pembangunan di wilayah Kabupaten Badung mempertimbangkan daya dukung lingkungan, dengan harapan mampu menciptakan kebijaksanaan yang didasarkan pada potensi, kondisi lingkungan hidup dan aspirasi masyarakat.
Dengan demikian akan mampu menciptakan bingkai natural, sosial dan kultur yang memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan sesuai aspek keterkaitan, keseimbangan dan keadilan, ujar Wayan Suteja.
Sementara Kabid Unit Pelaksana Teknis BLH Provinsi Bali Gde Suarjana menambahkan, perkembangan ekonomi di Badung tidak bisa terlepas dari permasalahan lingkungan yang harus digarap secara bersama-sama.
Kelurahan Seminyak, Kabupaten Badung yang menjadi sasaran penyuluhan bersih sampah plastik, mengingat kawasan pariwisata itu kini secara sungguh-sungguh menangani limbah terutama limbah padat berupa plastik.
Kegiatan tersebut diharapkan mampu menanamkan kesadaran dan kepedulian dari anak-anak sekolah hingga seluruh masyarakat tentang bahaya limbah plastik.
Sampah plastik tersebut mengandung zat dioksin yang dapat merusak saraf dan proses penguraian memerlukan waktu panjang sekitar 300 tahun.
Jika sampah plastik itu dibakar bisa menimbulkan pencemaran udara dan merusak lapisan ozon. Oleh sebab itu upaya mencanangan Bali bebas sampah plastik tahun 2013 disambut baik Pemkab Badung.
Badung diharapkan menjadi barometer menuju pembangunan yang berkelanjutan, yakni Bali bersih dan hijau, ujar Gede Suarjana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010