Denpasar (Antara Bali) - Perekonomian masyarakat Bali sebagai daerah tujuan wisata internasiona pada triwulan II-2015 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,53- 6,53 persen (yoy) , lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya 7,88 persen triwulan IV-2014 dan 6,30 persen triwulan I-2015.

Dari sisi penawaran, proyeksi perlambatan pertumbuhan disebabkan oleh masih tertahannya pertumbuhan kategori pertanian, perikanan, dan kehutanan, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar Minggu.

Dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional provinsi Bali disebutkan, ada perkiraan panen raya padi pada periode mendatang, namun kinerja tanaman bahan pangan tertahan oleh serangan hama dan gangguan irigasi sehingga produksi terganggu.

Ia menyebutkan, kategori perdagangan besar dan eceran juga diperkirakan masih tertahan seiring dengan kenaikan biaya produksi sebagai akibat kenaikan beberapa komoditas pokok serta upah minimum provinsi (UMP), disamping belum terlihatnya realisasi APBD.

Selain kondisi tersebut, yang tidak kalah perannya dalam menghambat pertumbuhan ekonmi adalah kategori konstruksi yang perkembangannya masih tertahan akibat tingginya harga tanah di Pulau Dewata dan kelesuan pasar.

Dari sisi permintaan, proyeksi perlambatan pertumbuhan triwulan I-2015 terutama disebabkan oleh masih tertahannya pertumbuhan konsumsi pemerintah, seiring dengan belum terlihatnya realisasi proyek-proyek pemerintah.

Sementara sisikonsumsi rumah tangga, perlambatan terjadi seiring dengan menurunnya optimisme konsumen akan kondisi perekonomian sebagaimana tercermin pada survei konsumen sepanjang Januari hingga Maret 2015 yang memiliki tren menurun.

Sedangkan sisi investasi, masih tertahannya lapangan usaha konstruksi serta perkiraan APBD yang masih belum terealisasi sebagaimana diharapkan membawa pesimisme peningkatan pertumbuhan investasi pada triwulan II 2015.

Ia mengatakan, dari sisi neraca perdagangan terutama ekspor diperkirakan mengalami peningkatan seiring membaiknya perekonomian di Amerika Serikat, negara tujuan utama ekspor Bali yang akan mendorong kinerja perdagangan luar negeri daerah ini.

Perkiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2015 sejalan dengan hasil survei kegiatan dunia usaha yang dilakukan Bank Indonesia, menunjukkan kontraksi Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha mencapai -0,11 persen.

Dengan perkembangan terakhir tersebut, perekonomian Bali untuk keseluruhan tahun 2015 diperkirakan akan berada pada kisaran 5,8 - 6,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 6,72 persen (yoy). (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015