Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta membuka lomba layang-layang yang diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan rasa kebersamaan.
"Sudah semestinya lomba ini dapat mewujudkan rasa kebersamaan untuk daerah Bali yang aman dan damai," katanya di sela-sela membuka lomba layang-layang itu di Pantai Padanggalak, Kota Denpasar, Sabtu.
Mantan Wakil Bupati Badung itu juga mengimbau agar semangat kebersamaan dan rasa persatuan diantara generasi muda penggemar layang-layang di Bali yang sering disebut "rare angon" hendaknya terus dipupuk dengan mengembangkan kreativitas serta inovasi dengan tetap menjaga ketradisionalannya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) Bali yang setiap tahun secara berkelanjutan mampu menggelar lomba layang-layang sebagai ajang pelestarian, pengembangan inovasi dan persahabatan di antara penggemar layang-layang," ujarnya.
Melalui lomba tersebut, Sudikerta berharap para penggemar layang-layang mampu memaknai lomba tersebut dengan menunjukkan kedisiplinan, kepedulian terhadap lingkungan dan yang paling penting mampu mengendalikan diri pada setiap tindakan seperti halnya dalam memainkan layang-layang tersebut.
"Dengan mengangkat tema Gempita Baliku sangatlah tepat dalam menunjukkan semangat kebersamaan dan hati yang gembira, semoga kegembiraan tersebut dapat tertular ke seluruh Bali," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Layang-Layang Bali ke-37, I Made Susila Patra mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah mendukung pelaksanaan lomba layang-layang tahun ini.
Ia juga menyampaikan tujuan pelaksanaan lomba adalah untuk melestarikan layang-layang tradisional dan seni budaya Bali sehingga terwujud kreativitas serta inovasi baru.
Susila Patra menambahkan pelaksanaan lomba kali ini terdapat beberapa jenis layang-layang yang dilombakan dari jenis layang-layang tradisional seperti bebean, pecukan, janggan dan janggan buntut serta dari kreasi layang-layang kreasi baru yang diikuti oleh peserta kategori anak-anak dan dewasa yang berlangsung dari tanggal 3-5 Juli 2015.
"Untuk peserta lomba layang-layang tahun 2015 diikuti oleh sekaa, club dan pribadi yang berjumlah 1070 layang-layang yang mengikuti kategori tradisional dan kreasi baru," ucapnya. (LHS/WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sudah semestinya lomba ini dapat mewujudkan rasa kebersamaan untuk daerah Bali yang aman dan damai," katanya di sela-sela membuka lomba layang-layang itu di Pantai Padanggalak, Kota Denpasar, Sabtu.
Mantan Wakil Bupati Badung itu juga mengimbau agar semangat kebersamaan dan rasa persatuan diantara generasi muda penggemar layang-layang di Bali yang sering disebut "rare angon" hendaknya terus dipupuk dengan mengembangkan kreativitas serta inovasi dengan tetap menjaga ketradisionalannya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) Bali yang setiap tahun secara berkelanjutan mampu menggelar lomba layang-layang sebagai ajang pelestarian, pengembangan inovasi dan persahabatan di antara penggemar layang-layang," ujarnya.
Melalui lomba tersebut, Sudikerta berharap para penggemar layang-layang mampu memaknai lomba tersebut dengan menunjukkan kedisiplinan, kepedulian terhadap lingkungan dan yang paling penting mampu mengendalikan diri pada setiap tindakan seperti halnya dalam memainkan layang-layang tersebut.
"Dengan mengangkat tema Gempita Baliku sangatlah tepat dalam menunjukkan semangat kebersamaan dan hati yang gembira, semoga kegembiraan tersebut dapat tertular ke seluruh Bali," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Layang-Layang Bali ke-37, I Made Susila Patra mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah mendukung pelaksanaan lomba layang-layang tahun ini.
Ia juga menyampaikan tujuan pelaksanaan lomba adalah untuk melestarikan layang-layang tradisional dan seni budaya Bali sehingga terwujud kreativitas serta inovasi baru.
Susila Patra menambahkan pelaksanaan lomba kali ini terdapat beberapa jenis layang-layang yang dilombakan dari jenis layang-layang tradisional seperti bebean, pecukan, janggan dan janggan buntut serta dari kreasi layang-layang kreasi baru yang diikuti oleh peserta kategori anak-anak dan dewasa yang berlangsung dari tanggal 3-5 Juli 2015.
"Untuk peserta lomba layang-layang tahun 2015 diikuti oleh sekaa, club dan pribadi yang berjumlah 1070 layang-layang yang mengikuti kategori tradisional dan kreasi baru," ucapnya. (LHS/WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015